Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/103845
Title: | Pengadaan Persediaan Bahan Baku Tebu Pada Pabrik Gula Ngadirejo Kediri |
Authors: | POERNOMO, Djoko WAHYUNI, Sri SAPUTRA, Asprilla Dian |
Keywords: | Pengadaan Persediaan Bahan Baku Tebu Pabrik Gula |
Issue Date: | 2020 |
Series/Report no.: | 120910202009; |
Abstract: | Pabrik Gula Ngadirejo Kediri merupakan salah satu Unit Usaha dari PT Perkebunan Nusantara X yang bergerak dibidang usaha pengolahan bahan baku tebu menjadi produk gula kristal putih dengan hasil lainnya yaitu tetes yang digunakan sebagai bahan baku Alkohol, Spiritus untuk keperluan medis. Pabrik Gula Ngadirejo didirikan pada tahun 1912 oleh Perusahaan Swasta Belanda yaitu HVA (Handels Verniging Amsterdam) berlokasi di Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kawedanan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.bahan baku utama dari pabrik gula ngadirejo adalah tebu. Tebu yang diperoleh sebagian besar didapat dari petani yaitu tebu rakyat dan sebagian dari lahan sewa pabrik sendiri (HGU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengadaan persediaan bahan baku tebu pada pabrik gula ngadirejo Kediri. Dimulai dari tahap perencanaan pengadaan persediaan bahan baku, standarisasi bahan baku, pengadaan bahan baku, pendaftaran supplier atau pemasok bahan baku, sistem pembelian bahan baku, penangganan bahan baku sampai dengan tahap tebang angkut untuk siap masuk ke meja penggilingan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan menggunakan metode purposive, yaitu Bapak Yudha P.S selaku asisten manajer tanaman, lalu pak marnoto dan pak sujarwo serta pak budiono selaku petani pemasok bahan baku ke pabrik. Informasi yang didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis Domain dan Taksonomi. Hasil dari penelitian ini adalah proses pengadaan persediaan bahan baku tebu pada Pabrik Gula Ngadirejo Kediri dilakukan berdasarkan RKAP yang telah dibuat sebagai pedoman. Selanjutnya dilakukan kontrak kerja kepada petani selaku pemasok utama bahan baku tebu ke pabrik. Pengadministrasiaan tanaman yang dilakukan petugas dari pabrik terhadap petani meliputi luas lahan yang nantinya menentukan jumlah kontrak bahan baku yang akan di pasok ke pabrik, sertana jenis tebu yang ditanam menentukan jadwal tebang ketika tebu sudah dikatakan masak. Dalam proses pengadaan persediaan bahan baku tebu, petani didampingi oleh petugas dari pabrik dalam pembinaan dan pengawasan tanaman, sehingga nantinya diharapkan tebu yang akan ditebang memiliki kualitas yang bagus. Untuk melakukan operasional dilahan, petani diberi hak untuk mengajukan pinjaman yaitu kredit kepada pabrik untuk pengelolaan tanaman tebu dilahan. Ketika sudah masuk waktu tebang angkut, petani akan melakukan panen yang nantinya akan di bawa kepabrik. Standarisasi untuk menjaga kualitas bahan baku, selain melakukan perawatan yang baik ketika proses penanaman, penangganan setelah tebang juga menentukan baik buruknya kualitas bahan baku. Prinsip standarisasi bahan baku yang dilakukan oleh pabrik yaitu MBS yang berarti Manis, Bersih dan Segar. Manis berarti tebu yang akan ditebang haruslah dalam kondisi masak sempurna dari batang bawah sampai batang atas. Bersih berarti tebung yang ditebang harus bersih dari tanah, akar dan daun – daun kering yang menempel pada batang tebu. Segar berarti proses antara tebang sampai masuk meja penggilingan sebisa mungkin secepatnya atau 1 x 24 dan maksimal 2 x 24 jam. Ketika prinsip MBS dilakukan dalam penangganan tebang angkut maka sudah mengikuti standarisasi untuk menjaga kualitas tebu pasca tebang, sehingga rendemen yang dihasilkan tetap terjaga dan tidak menurun. Sistem pembelian bahan baku tebu di pabrik gula ngadirejo Kediri menggunakan sitem bagi hasil. Sistem bagi hasil didasarkan oleh rendemen tebu yang di kirim oleh pemasok dengan perhitungan apabila rendemen diatas 8,5% pembagian hasilnya 75% untuk petani dan 25% untuk pabrik, sedangkan apabila rendemen yang dihasilkan dibawah 8,5 maka bagi hasilnya 70% untuk petani dan 30% untuk pabrik. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103845 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Social and Political Sciences |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Asprilla Dian Saputra-120910202009-.pdf | 1.74 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools