Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/103715
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHARTANTO, Denny Antyo-
dc.contributor.advisorAJI, Fajar-
dc.contributor.authorFERDIANSYAH, Ardian Sulung-
dc.date.accessioned2021-03-30T04:55:04Z-
dc.date.available2021-03-30T04:55:04Z-
dc.date.issued2020-06-22-
dc.identifier.nimNIM130110401055-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103715-
dc.description.abstractMenentukan aspek rasio dalam produksi film atau video klip sangat diperlukan guna memastikan video klip yang dibuat sesuai dengan media penayangannya dan dapat menghindari terjadinya distorsi visual. Beragamnya platform mengharuskan para kreator lebih mengerti tentang tata cara konversi, sehingga sebuah video klip dapat semakin luas didistribusikan dan disebarluaskan tidak hanya pada media yang sifatnya publik, tapi juga personal bahkan pada media praktis dengan mobilisasi tinggi seperti smartphone. Video klip sebagai media hiburan harus memperhatikan aspek sinematografi terutama type of shot dan penggunaan aspek rasio. Tujuan penelitian mendeskripsikan perbandingan penerapan type of shot pada video klip Sweet talk – Sheryl dengan aspek rasio vertikal dan video klip Marioan Jola – Jangan aspek rasio horisontal. Peneliti menggunakan teori sinematografi, yaitu type of shot untuk menganalisis dan menggunakan aspek rasio sebagai pendukung teori utama. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian adalah kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif dengan teknik perbandingan untuk menganalisis type of shot dan aspek rasio. Objek penelitian ini adalah video klip Sweet Talk – Sheryl dan video klip Jangan – Marion Jola ft Rayi Putra. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah observasi dan studi pustaka. Teknik analisi data dengan reduksi data dilanjutkan dengan pengumpulan screen shot pada video Sweet Talk – Sheryl dan video klip Jangan – Marion Jola berdasarkan type of shot. Penyajian data pada kedua video klip dilakukan dengan menyajikan potongan-potongan gambar serta uraian analisis sebagai menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Hasil penelitian menunjukan bahwa, konsep video klip Sweet Talk – Sheryl dan video klip Jangan – Marion Jola ft. Riyan Putra cenderung kearah performance, pada awal sampai akhir video klip hanya berfokus pada penampilan penyanyi dari kedua video klip. Pada kedua video klip ini menerapkan konsep yang sama, dengan menambahkan visual lirik pada video klip. Video klip ini terlihat lebih menarik menurut peneliti, karena menerapkan aspek rasio yang berbeda antara vertikal dengan horisontal. Aspek rasio 9:16 atau vertikal pada video klip Sweet Talk – Sheryl digunakan sebagai konsep utama dalam pembuatan video klipnya dan menargetkan pengguna platfrom smartphone. Video klip Sweet Talk – Sheryl adalah video klip Indonesia pertama yang menggunakan aspek rasio 9:16. Melihat banyaknya pengguna smartphone, ASUS Indoneisa dan Musica Studio membuat terobosan dengan memanfaatkan layar dari smartphone dengan aspek rasio 9:16 atau vertikal, karena kenyamanan dari smartphone digunakan secara vertikal. Type of shot pada video klip Sweet Talk – Sheryl lebih banyak menampilkan shot luas untuk koreografi. Pada video klip Sweet Talk – Sheryl medium long shot merupakan shot yang paling banyak digunakan dengan presentase sebesar 47%, guna menujukan koreografi atau gerakan. Hal ini membuat koreografi terlihat jelas tanpa mengurangi ekspresi pemain karena dipadukan dengan aspek rasio 9:16 atau vertikal. Pada penggunaan medium shot dalam video klip Sweet Talk – Sheryl digunakan beberapa kali saja dengan presentae sebesar 6%, sama halnya dengan shot medium close up pada video klip Sweet Talk – Sheryl digunakan dengan presentase 4%, guna untuk menekankan produk smartphone ASUS. Type of shot yang tidak ditemukan adalah shot close up karena penggunaannya kurang tepat pada video klip yang menerapkan aspek rasio 9:16 atau vertikal. Video klip Jangan – Marion Jola ft Rayi Putra menggunakan aspek rasio 16:9 atau horisontal, aspek rasio ini berbanding terbalik dengan yang digunakan video klip Sweet Talk – Sheryl, keunggulan dari penggunaan aspek rasio 16:9 atau horisontal dapat dinikmati melalui berbagai platform termasuk pada platform smartphone, tetapi harus memutar smartphone secara 90 derajat. Kenyamanan penggunaan smartphone digunakan secara 9:16 atau vertikal. Pada video klip Jangan – Marion Jola lebih banyak menggunakan varian type of shot. Penggunaan type of shot pada video klip Jangan – Marion Jola tidak ada yang lebih diunggulkan, penggunaan type of shot relatif seimbang dan sering digunakan. Sama halnya dengan video klip Sweet Talk – Sheryl, penggunaan medium long shot dengan presentase 22% pada video klip Jangan – Marion Jola digunakan untuk menunjukkan koreografi tetapi view yang luas menyebabkan ekspresi pemain tidak dapat terlihat dengan jelas. Medium shot dengan presentase 25% pada video klip Jangan – Marion Jola digunakan untuk melakukan duet dengan Rayi Putra, berbeda dengan video klip Sweet Talk – Sheryl yang tidak ideal untuk medium shot digunakan untuk dua tokoh atau lebih. Pada type of shot close up pada video klip Jangan – Marion Jola digunakan untuk memberikan penekanan pada lirik tertentu. Video klip Sweet Talk – Sheryl dapat dinikamti secara fullscreen dengan platform smartphone, karena pada smartphone menggunakan aspek rasio 9:16 pada layarnya. Penggunaan aspek rasio vertikal atau 9:16 pada video klip Sweet Talk – Sheryl dalam memvariasi shot karena semakin kecil shot yang digunakan maka gambar akan semakin padat. Penggunaan aspek rasio 9:16 atau vertikal pada video klip Sweet Talk – Sheryl tidak dapat memposisikan objek dengan bebas, posisi objek cenderung ditengah frame. Berbeda dengan aspek rasio horisontal atau 16:9 pada video klip Jangan – Marion Jola lebih dapat memposisikan objek sesuai yang digunakan. Video klip Jangan – Marion Jola engan aspek rasio horisontal atau 16:9 dapat dinikmati dengan berbagai macam platform. Penggunaan type of shot dan aspek rasio harus sangat diperhitungkan karena keduanya saling berkaitan. Dalam pembuatan video klip harus memiliki tujuan dalam pendistribusiannya, dengan harus memperhatikan aspek rasio agar tepat dengan media penayangannya.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU BUDAYAen_US
dc.subjectSinematografien_US
dc.subjectType of Shoten_US
dc.subjectproduksi video klipen_US
dc.titleStudi Komparasi Penerapan Type of Shot pada aspek rasio 9:16 dan aspek rasio 16:9 (Studi kasus: Video klip Sweet Talk – Sheryl dan video klip Jangan – Marion Jola)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTelevisi dan Film-
dc.identifier.kodeprodi0110401-
Appears in Collections:UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Ardian Sulung Ferdiansyah-130110401055.pdf1.52 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools