Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/103561
Title: Faktor Risiko Kejadian Lost to Follow up pada Penderita HIV yang Menjalani Pengobatan ARV di Puskesmas Sumberjambe dan Puskemas Sukowono
Authors: Prasetyo, Rony
Febianti, Zahrah
Haj
Keywords: Lost to Follow up
Penderita HIV
Pengobatan ARV
Risiko
Human Immunodeficiency Virus
antiretroviral
Issue Date: 13-Oct-2020
Publisher: Fakultas Kedokteran 2020
Abstract: Penyakit infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan AIDS merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah global. Di seluruh dunia, terdapat 37,9 juta oran hidup dengan HIV pada tahun 2018. Sedangkan jumlah kasus HIV tahun 2019 di Kabupaten Jember adalah sebanyak 406 kasus. Lost to follow up pada pasien HIV adalah sebuah kondisi pasien dengan HIV/AIDS yang keluar (drop out) dari pengobatan ARV. Kondisi di Indonesia dari 88% penderita (244.142) yang pernah menerima antiretroviral (ARV), sebanyak 23% diantaranya (55.508) dilaporkan mengalami lost to follow up. Sedangkan persentase lost to follow up pada pasien HIV di Kabupaten Jember adalah sebanyak (28,3%) dari total 3.317 penderita. Berdasarkan model PRECEDE/PROCEED (Predisposing, Reinforcing, and Enabling Constructs in Educational/Environmental Diagnosis and Evaluation), faktor yang memengaruhi terjadinya lost to follow up pada pasien dengan HIV/AIDS dapat dikaji dengan menggunakan tiga faktor yaitu faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pendorong (reinforcing factor) dan faktor pemungkin (enabling factor). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko dominan kejadian lost to follow up pada pasien dengan HIV/AIDS dengan ARV di Puskesmas Sukowono dan Puskesmas Sumber jambe. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan rancangan case control. Rancangan case control dilakukan berdasarkan perbandingan dua kelompok yaitu kelompok kasus (pasien HIV/AIDS dengan ARV yang lost to follow up) serta kelompok kontrol (pasien HIV/AIDS dengan ARV yang masih dalam perawatan). Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sumberjambe dan Puskemas Sukowono, Kabupaten Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2020 sampai dengan April 2020. Opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien HIV/AIDS dengan ARV yang berada di Puskesmas Sukowono dan Puskesmas Sumberjambe yaitu 102 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakuakan dengan menggunakan tehnik simple random sampling dimana sampel dipilih antara populasi secara acak. Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus besar sampel pada studi kasus kontrol. Besar sampel kelompok kasus (17 responden HIV/AIDSgdengangARVgyang mengalami lostgtogfollowgup) dan besar sampel kelompok kontrol (17 responden pasien HIV/AIDS dengan ARV yang masih dalam perawatan). Variabel independen pada penelitian ini adalah faktor predisposisi, faktor pendorong dan faktor pemungkin sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian lost to follow up pada pasien HIV/AIDS. Analisis data penelitian ini menggunakan uji statistik regresi logistik sederhana dan dilanjutkan dengan uji regresi logistik ganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan faktor kepatuhan (p=0,025), pengetahuan (p=0,041), dan sikap (p=0,018) merupakan faktor risiko yang terbukti memengaruhi terjadinya Lost to Follow Up. Dari ketiga faktor risiko tersebut faktor sikap menjadi faktor paling dominan yang memengaruhi kejadian Lost To Follow Up dengan nilai odds ratio sebesar 34,798. Artinya terjadinya lost to follow up karena sikap yang menolak adalah 34,798 kali lebih besar dibandingkan dengan terjadinya lost to follow up karena sikap yang mendukung.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103561
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
JONA DAVI KAMAL HAJ - 162010101051.pdf3.53 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools