Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/103498
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | ANTONIUS | - |
dc.contributor.advisor | HOLIDAH, Diana | - |
dc.contributor.author | PRATAMA, Prima Nanda | - |
dc.date.accessioned | 2021-03-23T01:52:51Z | - |
dc.date.available | 2021-03-23T01:52:51Z | - |
dc.date.issued | 2020 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103498 | - |
dc.description.abstract | Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang terjadi akibat adanya gangguan metabolik dari pankreas. DM merupakan penyakit yang kompleks dan bersifat kronis karena membutuhkan perawatan medis secara kontinyu untuk mengontrol kadar gula dalam tubuh. Keberhasilan proses kontrol terhadap penyakit DM sangatlah ditentukan oleh kepatuhan berobat yang tinggi, sehingga dapat mencegah segala komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit DM. Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap ketidakpatuhan pasien dalam meminum obat salah satunya adalah kurangnya pemahaman akan obat-obat yang dikonsumsi seperti kurang paham cara pakai dan waktu memakai obat tersebut. Salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman penderita penyakit yaitu dengan melalui promosi kesehatan dan diperlukan dukungan keluarga dalam melakukan penatalaksanaan DM. Salah satu media pendidikan kesehatan yang dapat digunakan adalah piktogram. Piktogram adalah gambar grafis standar berupa simbol yang digunakan untuk membantu menyampaikan petunjuk pengobatan terkait penyakit DM. Penggunaan piktogram di Indonesia sebagai media kesehatan dan pemberian informasi obat kepada pasien masih sangat jarang. Penggunaan piktogram ditujukan untuk meminimalisir terjadinya medication error terutama bagi lansia dan anak-anak. Piktogram dalam penelitian ini diambil dari International Pharmaceutical Federation (FIP) dan United States Pharmacopeia (USP). Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah tingkat pemahaman dari kedua kelompok responden yaitu pasien DM dan tenaga kesehatan. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien DM dan tenaga kesehatan. Sampel yang digunakan adalah seluruh sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan di Puskesmas Sumberagung dan Puskesmas Kebondalem Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang yang terdiri dari 50 orang pasien DM dan 50 orang tenaga kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan teknik deskriptif dan teknik analitis menggunakan 2 uji, yakni uji-t tidak berpasangan untuk mengetahui gambar mana yang lebih mudah diterka dari beberapa gambar yang memiliki arti sama dan diujikan ke responden yang sama, dan uji Chi-square digunakan untuk mengetahui gambar mana yang lebih mudah diterka sampai paling sulit diterka dari 15 simbol piktogram dan digunakan untuk mengetahui perbandingan tingkat pemahaman dari 2 kelompok responden yakni pasien DM dan tenaga kesehatan. Hasil penelitian mengenai tingkat pemahaman antara pasien DM dan tenaga kesehatan adalah sama-sama memiliki tingkat pemahaman sedang yaitu 82% dan 54%. Terdapat perbedaan yang signifikan antara karakteristik sosiodemografi terhadap tingkat pemahaman responden pada empat variabel yaitu usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan frekuensi membaca label obat karena memiliki nilai p<0,05, sementara pada variabel jenis kelamin tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan karena nilai p>0,05. Hasil dari uji-t tidak berpasangan untuk mengetahui gambar mana yang lebih mudah diterka dari beberapa gambar yang sama antara piktogram dari FIP dan USP didapatkan nilai p= 0,809 (p≥0,05), yang artinya bahwa hasil yang diperoleh tidak memiliki perbedaan yang bermakna antara beberapa gambar yang memiliki arti yang sama. Terdapat 4 piktogram yang mudah dijawab yaitu gambar No.1 (Pemberian obat DM secara oral), gambar No.2 (Pemberian Injeksi Insulin), gambar No.14 (Mencari bantuan medis ketika diperlukan), dan gambar No.15 (Mencari bantuan medis ketika diperlukan). Keempat piktogram tersebut memiliki nilai guessability score sempurna yaitu 100. Piktogram yang sulit diterka adalah gambar No.11 yang memiliki arti “berhenti merokok”. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 122210101107; | - |
dc.subject | Guessability Score | en_US |
dc.subject | Evaluasi Pemahaman | en_US |
dc.subject | Piktogram Kefarmasian | en_US |
dc.subject | Diabetes Mellitus | en_US |
dc.title | Guessability Score dan Evaluasi Pemahaman Piktogram Kefarmasian Pada Kasus Diabetes Mellitus di Dua Puskesmas Kabupaten Banyuwangi | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Pharmacy |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Prima Nanda Pratama_122210101107-.pdf | 3.18 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools