Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/102902
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorADENAN, Moh.-
dc.contributor.advisorZAINURI-
dc.contributor.authorMAYASARI, Ike-
dc.date.accessioned2020-12-23T03:50:24Z-
dc.date.available2020-12-23T03:50:24Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102902-
dc.description.abstractEkonomi kelembagaan merupakan paradigma baru dalam ilmu ekonomi yang memiliki peran sentral dalam membentuk perekonomian yang lebih efektif dan efisien. Ekonomi kelembagaan dalam prakteknya digunakan dalam berbagai bidang ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan pola kelembagaan industri kecil dari pembuatan gula kelapa di Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten penghasil gula kelapa terbesar di Indonesia. Namun potensi gula kelapa yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi ternyata belum dapat meningkatkan kesejahteraan para perajin gula kelapa. Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara dan observasi terhadap objek yang diteliti. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa terdapat pola kelembagaan antar petani kelapa dengan penderes, penderes dengan Produsen (mitra), penderes dengan mitra yang didukung dengan kebijakan pemerintah yang terkait. Perubahan pola kelembagaan pada industri gula terutama di desa Patemon Rogojampi Kabupaten Banyuwangi mengalami dinamika yang cukup signifikan semenjak bermitra dengan pihak swasta, hal ini berkaitan dengan mata rantai pemasaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Perubahan kelembagaan yang terjadi pada industri pengolahan gula kelapa non sulfit yaitu struktur pasar bergeser dari pasar bebas menjadi kontraktual, budaya penjaminan kualitas produk (quality assurance), dan perluasan networking dalam pemasaran. Hasil diskusi memberikan penjelasan bahwa mata rantai pemasaran disederhanakan dengan tujuan mempermudah pemasaran sekaligus memotong biaya transaksi yang terlampau besar. Berdasarkan fenomena tersebut pihak yang bekerjasama (bermitra) mendapatkan dampak positif yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar produksi bagi perusahaan swasta dan kesejahteraan para Penderes (Pengrajin gula kelapa) dengan adanya keseimbangan harga gula.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries150820201006;-
dc.subjectPola kelembagaanen_US
dc.subjectgula kelapaen_US
dc.subjectindustrien_US
dc.titlePola Kelembagaan Industri Kecil Gula Kelapa di Kabupaten Banyuwangien_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:MT-Science of Economic

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
IKE MAYASARI 150820201006_.pdf1.55 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.