Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/102877
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKOENTJORO, Robertoes Koekoeh-
dc.contributor.advisorBASUKI, Hari Arbiantara-
dc.contributor.authorSUGIANTO, Bambang-
dc.date.accessioned2020-12-23T01:52:42Z-
dc.date.available2020-12-23T01:52:42Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102877-
dc.description.abstractPerkembangan industri pada era globalisasi saat ini meningkat sangat pesat sehingga menuntut tiap-tiap industri untuk berkompetesi dengan perusahaan lain dalam bidang industri yang sama. Pengendalian kualitas merupakan teknik dan kegiatan operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu. Dalam pengendalian kualitas banyak metode yang dapat digunakan dalam penyelesaian masalah kualitas produk. Statistic Quality Control (SQC) atau pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses menggunakan metode-metode statistik. Dalam melakukan pengolahan data yang diperoleh, maka digunakan alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical Quality Control (SQC) yaitu dengan menggunakan check sheet, diagram batang, peta kendali p, diagram pareto. Dalam hal menganalisis data, digunakan peta kendali p (peta kendali proporsi kerusakan) sebagai alat untuk pengendalian proses secara statistik. Cacat terbesar adalah droop. Penyebabnya adalah terjadinya penurunan fungsi pada roll seamer serta adanya bagian ikan diatas pinggiran badan kaleng sehingga saat terjadinya proses seaming, bagian ikan tersebut menghalangi antara badan kaleng dengan tutup kaleng untuk menutup rapat sempurna. Jumlah cacat dengan presentase terbesar adalah droop sebesar 37,13% dan penyok 32,7% dari total keseluruhan jumlah cacat produk. Dari peta kendali p tersebut dapat diketahui bahwa hasil reject produksi tertinggi terjadi ketika tanggal 7 Mei 2019 dengan proporsi cacat sebesar 0,301. Dari hasil perhitungan dalam menentukan batas-batas peta kendali p dapat dlihat di temukannya beberapa titik yang berada di luar batas kendali yaitu titik 14 dengan jumlah cacat masing-masing 117 dengan jumlah sampel adalah 389. Poin penting penelitian terletak pada faktor mesin yaitu mesin seamer. Sehingga dianalisis bahwa faktor mesin adalah faktor utama yang dapat menimbulkan cacat, yaitu seaming chuck tidak stabil, seaming roll aus, putaran seaming roll di setiap kepala head tidak lancar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries131910101010;-
dc.subjectPengendalian Mutuen_US
dc.subjectSardenen_US
dc.subjectIkanen_US
dc.subjectStatistical Quality Controlen_US
dc.subjectSQCen_US
dc.titleAnalisis Pengendalian Mutu Produksi Sarden Ikan Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (Sqc)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Bambang Sugianto 131910101010_.pdf2.73 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools