Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/102726
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Handoyo, Tri S.P., Ph.D. | - |
dc.contributor.advisor | Duwi Fanata, Wahyu Indra S.P., M.Sc., Ph.D | - |
dc.contributor.author | Maharani, ANISA | - |
dc.date.accessioned | 2020-12-17T03:16:38Z | - |
dc.date.available | 2020-12-17T03:16:38Z | - |
dc.date.issued | 2020-01 | - |
dc.identifier.nim | 172520101009 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102726 | - |
dc.description.abstract | Perakitan varietas unggul dan pengumpulan plasma nutfah padi melibatkan proses pemilihan dan penyimpanan tetua yang memiliki sifat genotip dan fenotipe yang unggul. Aplikasi kultur antera mampu mempercepat perakitan varietas unggul dalam waktu singkat melalui galur murni atau homozigot. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan kultur antera adalah faktor teknis yang meliputi perlakuan suhu rendah dan formulasi regulasi pertumbuhan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh kombinasi media kultur antera terbaik untuk proses keberhasilan kultur antera berupa kalus yang bisa diregenerasikan menjadi tanaman haploid yang mampu mempercepat perakitan varietas unggul dalam waktu singkat melalui galur homozigot. Pada penelitian ini menggunakan padi hitam varietas lokal yang ditaman pada pot dan proses perawatan tanaman dilakukan di greenhouse. Setelah masuk fase bunting, malai dengan kriteria panjang mencapai 9-12 cm dipanen dan dilakukan proses perlakuan suhu dingin (Cold Pre-treatment) 4°C selama (0; 4; 8; 10; 12) hari. Proses pembuatan media kultur, sterilisasi media, dan sterilisasi alat dilakukan ketika proses perlakuan suhu dingan dilakukan. Malai disterilisasi dan ditanam pada media induksi kalus dengan formulasi media yang sudah disusun meliputi zat pengatur tumbuh NAA(0,5; 1; 1,5; 2)mg/L , Kinetin(0,25; 0,5) mg/L , dan Putresin(5; 10; 15; 20)μM. Eksplan di inkubasi pada kondisi gelap suhu 28°C selama 30 hari, dan dilakukan pengamatan ukuran kalus, kecepatan pertumbuhan kalus, dan foto dokumentasi/deskripsi. Subkultur dilakukan pada media yang sama atau berbeda untuk menjaga nutrisi pada media kultur tetap terpenuhi untuk pertumbuhan kalus. Untuk Kombinasi media regenerasi meliputi zat pengatur tumbuh NAA (1; 2; 3)mg/L dan BAP (1; 2; 3; 4)mg/L . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Cold pre treatment terbaik pada suhu 4°C selama 8 hari dengan persentase pertumbuhan kalus antera 20%. Optimasi penambahan 1 mM putresin pada media induksi kalus dengan percepatan pertumbuhan kalus terbaik yaitu 15 μM dan 20 μM. Rata – rata ukuran kalus tertinggi pada masing-masing varietas yaitu HM 1,0477 mm pada kombinasi 1,5 : 0,5, PI 1,0493 mm pada kombinasi 2 : 0,25, HB 0,4877 mm pada kombinasi 2 : 0,25, HL 0,7293 mm pada kombinasi 2 : 0,25 dan HBj 1,1380 mm pada kombinasi 2 : 0,5. Data persentase kalus tertinggi masing-masing varietas yaitu HM 7% pada kombinasi T8 (2:0.5), PI 10% pada kombinasi T8 (2:0.5), HB 26% pada kombinasi T8 (2:0.5), HL 12% pada kombinasi T8 (2:0.5), HBj 5% pada kombinasi T8 (2:0.5). Kecepatan pertumbuhan kalus diperoleh data dengan tiga kali pengematan dengan rentang tujuh hari, yaitu HBj 0,0387 mm/h, HM 0,0366 mm/h; PI 0,0329 mm/h; HL 0,0326 mm/h dan HB 0,0161 mm/h. Tahapan regenerasi kalus menghasilkan data persentase kalus greenspoot, kalus browning, kalus membentuk planlet, dan kalus berakar. Persentase tertinggi untuk kalus hijau yaitu kombinasi T12 (3 NAA : 4 BAP) sebanyak 62,5%. Persentase tertinggi untuk kalus brown yaitu kombinasi T9 (3 NAA :1 BAP) sebanyak 75%. Planlet yang tumbuh dan berwarna hijau yaitu pada kombinasi T12 (3 NAA : 4 BAP) sebanyak 25%. Persentase tertinggi untuk kalus berakar yaitu kombinasi T9 (3 NAA : 1 BAP) sebanyak 50%. Kesimpulannya adalah dengan perlakuan suhu 4°C selama 8 hari dengan media induksi kalus NAA 2 mg.L- + Kinetin 0,5 mg.L- + Putresin (15; 20) μM dapat menghasilkan kalus antera dengan persentase terbaik dan media regenerasi kalus NAA 3 mg/L + BAP 4 mg/L bisa menghasilkan kalus greenspot dan planlet hijau. | en_US |
dc.language.iso | Ind | en_US |
dc.publisher | PASCASARJANA | en_US |
dc.subject | Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) | en_US |
dc.subject | Putresin | en_US |
dc.subject | Daya Perbanyakan | en_US |
dc.subject | Regenerasi Kalus Antera Padi Hitam | en_US |
dc.title | Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh & Putresin Terhadap Daya Perbanyakan dan Regenerasi Kalus Antera Padi Hitam | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.prodi | BIOTEKNOLOGI | - |
dc.identifier.kodeprodi | 2520101 | - |
Appears in Collections: | MT-Agribusiness |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Anisa Maharani - 172520101009.pdf | 1.72 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.