Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/101841
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKURNIAWATI, Atik-
dc.contributor.advisorHARMONO, Happy-
dc.contributor.authorSAVIRA, Adelia Okky-
dc.date.accessioned2020-11-11T01:55:12Z-
dc.date.available2020-11-11T01:55:12Z-
dc.date.issued2020-06-22-
dc.identifier.nimNIM161610101080-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101841-
dc.description.abstractPermasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 persentasenya sebesar 57,6%. Penyakit periodontal penduduk Indonesia mempunyai prevalensi yang cukup tinggi yaitu sebesar 96,58%. Penyakit periodontal diawali peradangan di jaringan gingiva dan berlanjut ke struktur jaringan penyangga gigi yaitu sementum, ligamen periodontal dan tulang alveolar. P. gingivalis merupakan salah satu ‘key pathogen’ dimana P. gingivalis sangat terkait dengan status dan perkembangan penyakit periodontal. Invasi P. gingivalis menyebabkan inflamasi yang kemudian bakteri akan mengeluarkan endotoksin dan merangsang fosfolipid untuk melepaskan asam arakidonat. Metabolisme asam arakidonat menyebabkan terjadinya proses inflamasi yang mengakibatkan degradasi pada proliferasi sel fibroblas yang memproduksi kolagen untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan. Penyakit periodontal dapat diberikan terapi obat Tantum Verde yang merupakan obat antiinflamasi non steroid. Obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa gatal, ruam, pembengkakan atau kemerahan pada kulit dan mengi sehingga dibutuhkan alternatif lain guna mengurangi efek samping yang ditimbulkan seperti bahan alam yaitu Daun Ungu (Graptophyllum pictum L. Griff). Daun ungu mempunyai kandungan alkaloid, saporin, tannin dan flavonoid. Kandungan – kandungan tersebut berguna sebagai antiinflamasi sehingga proses inflamasi dapat berkurang dan penurunan serat kolagen dapat diminimalisir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun ungu dan mengetahui perbedaan pemberian ekstrak daun ungu konsentrasi 2,5%, 5% dan 10% terhadap serat kolagen tikus wistar diinduksi bakteri Porphyromonas gingivalis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Terdapat 6 kelompok yang masing- masing terdapat 5 ekor tikus Wistar jantan yang diberi perlakuan selama 7 hari. Kelompok tersebut adalah kelompok normal (KN) yaitu kelompok tanpa induksi bakteri P.gingivalis dan obat, kelompok kontrol negatif (K-) yaitu kelompok yang diinduksi bakteri P.gingivalis dan diberi Aquades, kelompok kontrol positif (K+) yaitu kelompok yang diinduksi bakteri P.gingivalis dan diberi obat tantun verde, kelompok perlakuan 2,5% (K2,5%) yaitu kelompok yang diinduksi bakteri P.gingivalis dan diberi ekstrak daun ungu konsentrasi 2,5%, kelompok perlakuan 5% (K5%) yaitu kelompok diinduksi bakteri P.gingivalis dan diberi ekstrak daun ungu konsentrasi 5%, kelompok perlakuan 10% (K10%) yaitu kelompok yang diinduksi bakteri P.gingivalis dan diberi ekstrak daun ungu konsentrasi 10%. Induksi P.gingivalis 0,05ml sebanyak tiga kali selama 7 hari. Pemberian tantum verde dan ekstrak daun ungu secara irigasi 0,27ml sehari sekali selama 7 hari. Tikus Wistar jantan didekaputasi pada hari ke 8 dan diambil bagian rahang bawah kiri untuk pembuatan sediaan preparat dan pewarnaan menggunakan Trichrome Mallory dilanjutkan dengan pengamatan. Data hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada kepadatan kolagen gingiva tikus Wistar, ditandai dengan nilai signifikansi p<0,05, yaitu kelompok K- terhadap kelompok KN, K5%, K10%, kelompok KN terhadap kelompok K+, K2,5%, K10%, kelompok K+ terhadap K10%. Namun pada beberapa kelompok lain menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna. Pada kelompok perlakuan, yaitu kelompok yang diinduksi bakteri P. gingivalis dan diberi ekstrak daun ungu konsentrasi 2,5%, 5% dan 10% , memiliki hasil rata – rata kepadatan kolagen yang lebih tinggi dibanding kelompok KN, K- dan K+. Hasil rata – rata kepadatan kolagen kelompok K2,5% yaitu 119,22 lalu kelompok K5% yaitu 120,43 dan kelompok K10% yaitu 123,06. Kesimpulannya yaitu Ekstrak daun ungu berpengaruh dalam meningkatkan kepadatan serat kolagen gingiva tikus Wistar yang diinduksi bakteri P. gingivalis.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectEkstrak Daun Unguen_US
dc.subjectSerat Kolagenen_US
dc.subjectBakteri Porphyromonas gingivalisen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Ekstrak Daun Ungu (Graptophyllum Pictum L. Griff) Terhadap Kepadatan Serat Kolagen Pada Tikus Wistar Yang Diinduksi Bakteri Porphyromonas gingivalisen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigi-
dc.identifier.kodeprodi1610101-
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Adelia Okky Savira - 161610101080.pdf5.93 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools