Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/101797
Title: | Analisis Sisa Material Konstruksi pada Proyek Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Jember Menggunakan Diagram Pareto |
Authors: | Ratnaningsih, Anik Trisiana, Anita PUTRA, Galang Mahardika |
Keywords: | material Konstruksi |
Issue Date: | 23-Jan-2020 |
Publisher: | FAKULTAS TEKNIK |
Abstract: | Sisa material adalah benda berwujud yang tidak berbahaya, yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran dan pembersihan dan dapat diberdayakan, digunakan, atau diolah kembali (Resource Venture, 2005). Proyek pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu Fakultas Teknik Universitas Jember ini merupakan project dari PT. Dewi Permata Mandiri. Bangunan ini terletak di Fakultas Teknik Universitas Jember tepatnya di belakang gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Jember. Penulis mengambil lokasi penelitian sebagai studi kasus yaitu Proyek Gedung Laboratorium Terpadu Fakultas Teknik Universitas Jember, terdiri atas 6 lantai dan sedang pada pembanganan tahap proyek 1 dengan rencana pengerjaan hanya sampai pada 2 lantai. Gedung ini memiliki luas bangunan 4.400 m2. Proyek tersebut mulai dikerjakan pada bulan Juli tahun 2019 dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2019 bulan Desember untuk pekerjaan tahap pertama. Sebelumnya proyek tersebut mengalami kendala dalam menjalankan pekerjaan dan mengalami putus kontrak konstruksi serta sisa bahan-bahan material yang terbengkalai akibat sisa pekerjaan sebelumnya, maka dari itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui/menganalisa waste konstruksi yang dihasilkan dari proyek pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu sehingga nantinya akan diketahui hasil dari nilai waste konstruksi tersebut. Pada alur tahap penelitian pertama yaitu pengumpulan data proyek dengan data-data yang dibutuhkan seperti RAB gedung, Bill Of Quantity, Laporan logistik, as-built drawing. Setelah pengumpulan data tersebut mulailah membuat rekapitulasi bahan-bahan material proyek. Tahap selanjutnya adalah rekapitulasi harga satuan bahan dari data SNI 2002, rekapitulasi penggunaan bahan material dan viii pemesanan bahan material dari data proyek laboratorium yang diringkas dengan rekapitulasi bahan hanya meliputi Besi D8, Besi D10, Besi D13, Besi D16, Besi D19, Besi D22, Besi D25, Wiremesh 6mm, dan Triplek kayu 8mm. Setelah rekapitulasi bahan mulailah perhitungan volume material yaitu mengkalikan material terkirim dengan berat besi per lonjor. Setelah perhitungan volume didapat selanjutnya masuk pada perhitungan harga pada masing-masing material proyek yaitu mengkalikan hasil dari perhitungan volume tadi dengan harga besi per kilogram. Tahap selanjutnya adalah melakukan identifikasi material, pertama kali yang harus dilakukan adalah membuat trading consumable material berdasarkan volume dan harganya, sehingga di dapatkan volume dan harga yang besar menjadi urutan pertama. Selanjutnya dibuat kolom persen biaya yang kemudian dikomulatifkan sehingga menghasilkan kolom persen biaya dan persen volume. Cara menentukan persen biaya adalah harga material dibagi dengan harga seluruh material lalu dikalikan 100%, dan cara menentukan persen volume adalah volume dibagi dengan nilai seluruh volume lalu dikalikan 100%. Setelah kumulatif persen biaya didapat maka bisa dibuat grafik analisa yang dikombinasikan dengan grafik pareto yang akan menghasilkan grafik analisa pareto. Dari hasil perhitungan trading consumable material dan membuat diagram pareto itu bahwa ada empat item pekerjaan yang akan dipilih. Empat item pekerjaan yang memiliki nilai tertinggi dalam analisa trading consumable material serta untuk mengidentifikasikan urutan menurut prioritas bagian material pada pekerjaan proyek. Empat material tersebut meliputi besi D25, besi D22, besi D16 dan besi D10, jadi untuk bagian material selain besi D25, D22, D16, dan D10 tidak dilanjutkan untuk perhitungan waste level dan waste cost pada penelitian ini. Pada perhitungan waste level pertama melakukan perhitungan kuantitas sisa material proyek yaitu pembelian material dikuranngi dengan kebutuhan material pada proyek setelah itu hasil sisa maerial itu dibagi dengan pembelian material proyek dan ditemukan persentase waste level proyek. Dan hasil perhitungan waste level yang didapat memiliki persentase waste level terbesar adalah besi D10 dengan volume waste sebesar 19,224.79 kg dan waste level sebesar 21.78%. Sedangkan material yang memiliki logistik besar yaitu besi D25 dengan volume logistic 97,280.54 kg belum tentu menghasilkan waste level yang besar pula. Pada perhitungan waste cost langkah yag dilakukan untuk perhitungan ini adalah pertama menghitung bobot pekerjaan yaitu membagi jumlah harga material dengan total nilai kontrak proyek setelah itu hasil perhitungan waste level dikalikan dengan bobot pekerjaan dan dikali dengan total nilai kontrak pekerjaan. Dan hasil perhitungan waste cost yang didapat besi D25 dengan nilai waste cost sebesar Rp. 342,470,384.90. Sedangkan pada perhtungan waste level yang menunjukkan peringkat dari persentase waste level yang terbesar adalah material besi D10 sebesar 21.78%. Dan total keseluruhan waste cost menunjukkan nilai sebesar Rp. 390,740,950.98. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101797 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Galang Mahardika Putra121910301131.pdf | 5.5 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools