Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/101791
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRAHAYU, Yani Corvianindya-
dc.contributor.advisorAMIN, Muhammad Nurul-
dc.contributor.authorMUSTIKA, Kristin Rizki-
dc.date.accessioned2020-11-09T02:49:45Z-
dc.date.available2020-11-09T02:49:45Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101791-
dc.description.abstractTumbuhan yang dapat dikembangkan sebagai agen kemopreventif pada sel kanker salah satunya yaitu kulit buah kakao (Theobroma cacao L.). Kulit buah kakao kaya akan komponen-komponen senyawa fenolik, antara lain : katekin, epikatekin , proantosianidin, asam fenolat, tannin dan flavonoid lainnya. Flavonoid terkondensasi yang terdapat dalam kulit buah kakao dapat menghambat reaksi oksidasi dikarenakan mampu mentransfer elektron kepada senyawa radikal bebas. Kulit buah kakao mempunyai potensi sebagai bahan antioksidan alami, antara lain : mempunyai kemampuan untuk memodulasi sistem imun, efek kemopreventif untuk pencegahan penyakit diabetes dan kanker. Selain itu polifenol kakao bersifat antimikroba terhadap beberapa bakteri patogen dan bakteri kariogenik. Namun perlu adanya uji sitotoksik menggunakan kultur sel HeLa untuk mendeteksi adanya aktivitas antineoplastik dari ekstrak kulit buah kakao. Penggunaan uji sitotoksik pada kultur sel merupakan salah satu cara penetapan in vitro untuk mendapatkan obat-obat sitotoksik. Sistem ini merupakan uji kuantitatif dengan cara menetapkan kematian sel. Uji sitotoksisitas MTT assay dilakukan pada kultur sel HeLa dengan konsentrasi 2400 μg/ml, 1200 μg/ml, 600 μg/ml, 300 μg/ml, 150 μg/ml, 75 μg/ml. Elisa reader digunakan untuk melihat jumlah sel dalam satuan optical density kemudian di konversikan dalam rumus viabilitas sel. Hasil penelitian menunjukkan Ekstrak kulit buah kakao merupakan biomaterial alternatif yang memiliki nilai IC50 69.825 μg/ml pada sel HeLa sehingga berdasarkan tabel klasifikasi sitotoksik ekstrak kulit buah kakao tidak toksik terhadap sel HeLa atau tidak dapat menghambat pertumbuhan kultur sel HeLa . Hasil ini dapat diakibatkan karena kulit buah kakao memang tidak memiliki efek sebagai antikanker terhadap sel HeLa , namun juga dapat diakibatkan karena kesalahan dalam pengerjaan yang dapat berupa kontaminanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries161610101033;-
dc.subjectekstrak kulit buah kakaoen_US
dc.subjectuji sitotoksisitasen_US
dc.subjectsel HeLaen_US
dc.subjectIC50en_US
dc.titleUji Sitotoksisitas Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L) Terhadap Sel Kanker Serviks (Hela Cell Line)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Kristin Rizki Mustika - 161610101033_.pdf1.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools