Karakteristik Dan Derajat Keparahan Atrisi Pada Narapidana Narkoba Pengguna Sabu-Sabu (Methampheetamine) DI Lembaga Pemasyarakatan Kelas II a Kabupaten Jember

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi sasaran penyebaran narkoba. Jawa Timur merupakan propinsi dengan penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia. Jember adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur sehingga rentan terjadinya penyebaran narkoba. Sabu-sabu merupakan jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan oleh orang-orang di Indonesia. Sabu-sabu yang digunakan akan berdampak negatif pada kesehatan umum dan kesehatan gigi penggunanya. Dampak yang timbulkan oleh penyalahgunaan sabu-sabu dapat berupa kerusakan system saraf pusat hingga kematian. Dampak negatif pada kesehatan rongga mulut berbagai macam mulai dari karies, xerostomia sampai atrisi gigi. Atrisi gigi pada pengguna sabu-sabu dapat diakibatkan oleh terganggunya system saraf pusat sehingga terjadi bruksisme pada siang hari atau pada malam hari. Bruksisme menyebabkan berkontaknya gigi geligi dengan tekanan dan durasi yang panjang sehingga lapisan enamel maupun dentin menipis. Saat terjadi atrisi gigi menjadi sensitif dan dapat mengganggu proses pengunyahan makanan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah agar dapat memberikan informasi dan gambaran keparahan atrisi gigi dan karakteristik pengguna narkoba di Kabupaten Jember dengan sampel narapidana narkoba jenis sabu-sabu di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kabupaten Jember yang mewakili pengguna sabu-sabu di Jember. Manfaatnya agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang keparahan atrisi gigi pada pengguna narkoba jenis sabu-sabu di Kabupaten Jember, sebagai pertimbangan untuk lembaga terkait agar lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut narapidana, dan menjadi bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya.