Gedung Menggunakan Penilaian Indeks Kondisi Bangunan Pada Komponen Arsitektural Dan Struktural (Studi Kasus : Gedung Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Jember)

Abstract

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember merupakan salah satu fakultas yang berada di lingkungan Universitas Jember dan sudah berdiri sejak tahun 1961 yang saat itu masih bernama Fakultas Sosial dan Politik sehingga perlu diadakan survey kelayakan bangunan gedung mengingat umur yang sudah tua dan pastinya banyak mengalami beberapa kerusakan dikomponennya. Pihak kampus pastinya sudah menyediakan dana untuk perawatan dan perbaikan untuk menjaga keandalan dari gedung beserta sarana dan prasarananya agar gedung selalu dalam kondisi yang baik/laik. Berdasarkan dengan adanya keadaan yang dijelaskan tersebut, maka perlu dilakukan penilaian indeks kondisi bangunan melalui evaluasi terhadap komponen-komponen dari gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. Pada penelitian ini data didapatkan dari data primer dan data sekunder, untuk data primer sendiri menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel terikat didapatkan dengan cara survey kerusakan eksisting yang ada dilapangan berdasarkan pengamatan visual untuk mengetahui beberapa komponen dan elemen yang mengalami kerusakan. Variabel bebas didapatkan dengan cara kuisioner terhadap 6 responden yang memiliki pengetahuan yang berbobot sesuai dengan komponen yang ada di FISIP. Setelah itu data diolah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan aplikasi Expert Choice versi 11 untuk menghasilkan bobot dari masing-masing komponen dan nantinya dikolaborasikan dengan hasil volume kerusakan untuk mendapatkan nilai indeks kondisi. Indeks kondisi ini menjadi acuan untuk menentukan tingkat kerusakan komponen dan prioritas penanganan komponen. Data sekunder didapatkan dari data denah bangunan untuk mencari volume kerusakan yang ada pada gedung FISIP, dan juga menggunakan analisa harga satuan (AHS) Kabupaten Jember tahun 2019 untuk menyusun rencana anggaran biaya perawatan dan perbaikan.