Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/100975
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorPRASETYO, Franciscus Adi-
dc.date.accessioned2020-09-16T05:17:40Z-
dc.date.available2020-09-16T05:17:40Z-
dc.date.issued2020-01-02-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100975-
dc.description.abstractBuku ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan di Lokalisasi Boker Ciracas, Jakarta Timur, yang merupakan salah satu lokalisasi ilegal di Jakarta yang tetap beroperasi pasca pelarangan akvitas lokalisasi. Penutupan lokalisasi di Jakarta, memang tidak secara otomatis menghilangkan kegiatan prostitusi itu sendiri. Tentu saja hal ini artinya penyebaran IMS dan HIV/AIDS yang terjadi melalui hubungan seks tidak aman tetap berlangsung, dan tidak hanya terbatas pada kalangan internal pelaku utamanya saja, yaitu PSK dan pelanggan, tetapi juga berpotensi dialami oleh kaum perempuan lainnya, seperti ibu rumah tangga, yang tidak memiliki hubungan langsung dengan aktivitas prositutis tersebut. Penutupan lokalisasi itu juga secara otomatis meniadakan sebuah sistem pengendalian IMS dan HIV/AIDS sehingga tidak ada lagi kekuatan penekan yang mengatur perilaku individu yang terlibat di dalamnya. Apabila semula ada kewajiban untuk menggunakan kondom, pembatasan usia PSK, jumlah PSK, rutinitas pemeriksaan kesehatan, dan aturan-aturan lainnya, maka, setelah dilakukan penutupan, sistem tersebut pun turut tidak berlaku, meskipun aktivitas prostitusinya tetap berlangsung secara ilegal. Situasi ini tentu saja memunculkan kekhawatiran tersendiri terhadap kemungkinan pertumbuhan kasus-kasus baru IMS dan HIV/AIDS pasca penutupannya. Ruang kosong ini tentu harus segera diisi oleh inisiatif-inisiatif yang didorong atas dasar kesadaran untuk berpartisipasi mengurangi dampak buruk akibat IMS dan HIV/AIDS tersebut. Setidaknya ada dua lembaga yang telah menginisiasi program intervensi dengan menyasar PSK, pemilik warung, dan mucikari sebagai penerima manfaat program edukasi pencegahan IMS dan HIV/AIDS melalui kesadaran penggunaan kondom. Ketiga pihak tersebut dilibatkan berdasarkan pada pertimbangan kemudahan untuk menjangkaunya, berbeda dengan pelanggan yang memang cenderung lebih sulit untuk dilibatkan. Kedua lembaga tersebut adalah Lintas Batas dan PKBI DKI Jakarta Timur yang secara intensif melakukan edukasi, menyediakan kondom di lokalisasi, dan membentuk peer educator (PE) di dalam program-programnya. Substansi utama dari program tersebut adalah memberdayakan PSK untuk menjadi ujung tombak utama dalam pencegahan IMS dan HIV/AIDS melalui penggunaan kondom. Tentu saja hal ini merupakan peran baru yang sangat berbeda sekali dengan peran utamanya sebagai PSK. Posisi PSK sebagai edukator mengemban misi penting yaitu melakukan modifikasi terhadap perspektif, psikologis, nilai, dan perilaku pelanggan. Oleh karena itu, PSK harus berhadapan di dalam situasi negosiasi untuk menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai tentang kondom yang ternyata memiliki perbedaan kontras dengan pelanggan. Kontradiksi ini telah membenturkan dua kepentingan yang bertolak belakang, antara PSK yang menginginkan perlindungan diri versus pelanggan yang mengutamakan kesenangannya saja. Gambaran singkat ini tentu menciptakan kompleksitas negosiasi yang membutuhkan sebuah upaya tersendiri untuk mewujudkan penggunaan kondom di dalam sebuah hubungan seks. Hal ini juga sekaligus memberikan informasi, bahwa penggunaan kondom itu membutuhkan serangkaian proses tertentu yang unik dan dinamis antara PSK dengan pelanggan. Semoga buku ini mampu memberikan kontribusi dalam rangka upaya pencegahan IMS dan HIV/AIDS, khususnya di lingkungan prostitusi ilegal, sehingga diharapkan dapat dikembangkan program-program intervensi yang semakin relevan dengan perkembangan situasi terkini.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJakarta: Yayasan Mimi Instituteen_US
dc.subjectNegosiasien_US
dc.subjectPemakaian Kondomen_US
dc.subjectPSKen_US
dc.subjectIMSen_US
dc.subjectHIV/AIDSen_US
dc.titleProses Negosiasi Pemakaian Kondom: Sebuah Upaya PSK Meyakinkan Pelanggan untuk Mencegah Penularan IMS dan HIV/AIDSen_US
dc.typeBooken_US
dc.identifier.kodeprodikodeprodi0910301#Kesejahteraan Sosial-
Appears in Collections:LSP-Books

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F. ISIP_Buku_Franciscus Adi Prasetyo_PROSES NEGOSIASI PEMAKAIAN KONDOM.pdf2.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.