Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/100472
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | ROHMAWATI, Ninna | - |
dc.contributor.advisor | ANTIKA, Ruli Bahyu | - |
dc.contributor.author | ANGGRAINI, Mariska | - |
dc.date.accessioned | 2020-08-12T03:54:24Z | - |
dc.date.available | 2020-08-12T03:54:24Z | - |
dc.date.issued | 2019-09-28 | - |
dc.identifier.nim | 152110101060 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100472 | - |
dc.description.abstract | Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Jenis penelitian yang digunakan adalah true eksperimental dengan menggunakan Posttest-Only Control Design. Penelitian ini membutuhkan 25 orang Ibu Balita di wilayah kerja Puskesmas Pakusari. Data hasil uji kadar protein dan kalsium dianalisis menggunakan non parametric Kruskal Wallis Test, jika hasil signifikan maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Data hasil uji daya terima menggunakan non parametric Friedman Test, jika signifikan dilanjutkan dengan Wilcoxon Signed Rank Test. Penelitian ini membutuhkan 25 ibu balita yang berada wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember sebagai subjek penelitian dan menggunakan 12 kali pengulangan untuk pengujian kadar gizi protein dan kalsium. Data hasil uji kadar protein dan kalsium berdasarkan Kruskal Wallis Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penambahan tepung daun kelor dengan proporsi 5g, 10g, dan 15g dengan nilai p value sebesar 0,015 dan 0,016. Rata-rata kadar protein meningkat terlihat pada perlakuan (X0, X1, X2 dan X3) secara berturut-turut adalah 7,89 %; 9,57%; 10,68%; dan 11,91%. Rata-rata kadar kalsium meningkat terlihat pada perlakuan (X0, X1, X2 dan X3) secara berturut-turut adalah 36,37mg; 1889,9mg; 3616,36mg; dan 5159,8 mg. Ketiga perlakuan tersebut dapat meningkatkan kadar protein dan kalsium sehingga kadarnya lebih tinggi daripada kontrol. Hasil penelitian kadar protein dan kalsium berdasarkan Mann Whitney U Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada beberapa sampel dari keempat sampel biskuit. Daya terima berupa aroma, warna, rasa dan tekstur secara statistik berbeda secara signifikan. Berdasarkan hedonic scale test, biskuit ubi jalar ungu yang paling disukai panelis dari segi aroma, warna dan tekstur adalah biskuit ubi jalar ungu dengan penambahan tepung daun kelor 5g (X1). Sedangkan daya terima terhadap rasa yang paling disukai oleh panelis adalah X0 sebagi kelompok kontrol. Biskuit ubi jalar ungu yang disarankan bagi balita sebagai makanan tambahan yang sesuai dengan upaya mendukung pemerintah dalam program diversifikasi pangan dan sebagai PMT Posyandu berbasis pangan lokal. | en_US |
dc.language.iso | Ind | en_US |
dc.subject | Analisis Protein | en_US |
dc.subject | Analisis Kalsium | en_US |
dc.subject | Ubi jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) | en_US |
dc.subject | Daun Kelor (Moringa oleifera) | en_US |
dc.title | Analisis Protein, Kalsium Dan Daya Terima Biskuit Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) Dengan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) | en_US |
dc.identifier.prodi | Ilmu Kesehatan Masyarakat | - |
dc.identifier.kodeprodi | 2110101 | - |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Public Health |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Mariska Anggraini-152110101060.pdf | 1.85 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools