Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/100430
Title: Pengaruh Media Dan Perbandingan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Pada Regenerasi Anggrek Phalaenopsis SP Melalui Pembentukan Embrio Somatik
Authors: RESTANTO, R. Didik Pudji
SOEPARJONO, Sigit
KRISWANTO, Budi
Keywords: Pengaruh Media
Perbandingan Konsentrasi Zat
Pengatur Tumbuh
Regenerasi Anggrek Phalaenopsis sp
Regenerasi Anggrek
Anggrek Phalaenopsis
Embrio Somatik
Anggrek
Issue Date: 9-Jan-2020
Publisher: Program Studi Magister Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember 2020
Series/Report no.: 161520101005;
Abstract: Anggrek merupakan tanaman hias popular dan pasar mempunyai permintaan anggrek cukup tinggi, sehingga anggrek mempunyai potensi baik untuk diusahakan dalam skala besar. Karena alasan tersebut, produksi anggrek diperlukan dalam jumlah banyak dan teknik kultur jaringan tanaman menjadi pilihan baik. Bahan tanam bersifat meristematik sangat menguntungkan untuk memperpendek waktu proses kultur jaringan, seperti protocorm maupun protocorm like bodies (PLB). Media mempunyai peran penting dalam perbanyakan in vitro, ada 3 hal perlu perhatian dalam media yaitu tipe media, jenis media dasar dan perbandingan konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT), yaitu auksin dan sitokinin. Tujuan penelitian yaitu mendapatkan metode terbaik dalam regenerasi tanaman anggrek Phalaeonopsis sp. Regenerasi tanaman melalui pembentukan embrio-somatik menggunakan pengaruh media dan ZPT. Pengaruh tersebut meliputi tipe media, jenis media dasar dan perbandingan konsentrasi napthaleneacetic acid (NAA) dan benzylamino purine (BAP). Percobaan dilaksanakan di laboratorium Ekofisiologi (Kultur Jaringan Tumbuhan) Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian dan laboratorium Mikroteknik, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 3 faktor dan 3 ulangan. Faktor-faktor tersebut yaitu tipe media (M), jenis media dasar (J), dan perbandingan konsentrasi NAA dan BAP (K). Masing-masing faktor mempunyai level tertentu yaitu tipe media (M) terdiri dari padat (M1) dan cair (M2), jenis media dasar (J) terdiri dari Vacin & Went (J1) dan Murashige & Skoog (J2), dan perbandingan konsentrasi NAA dan BAP (K) terdiri dari NAA 0,1 mg L-1: BAP 0,1 mg L-1(K1), NAA 0,1 mg L-1: BAP 5 mg L-1(K2), NAA 0,1 mg L-1: BAP 10 mg L-1(K3), NAA 1 mg L 1 BAP 0,1 mg L-1(K4), NAA 1 mg L-1 BAP 5 mg L-1 (K5), NAA 1 mg L-1: BAP 10 mg L-1(K6).Hasil pengamatan percobaan dalam penelitian menunjukkan interaksi 3 faktor berpengaruh berbeda sangat nyata pada variabel berat PLB dimana kombinasi perlakuan tipe media padat, jenis media dasar MS dan perbandingan konsentrasi NAA 1 mg L-1dan BAP 0,1 mg L-1 menghasilkan PLB terberat yaitu 4,30 g. Interaksi 3 faktor berpengaruh tidak berbeda nyata pada variabel pengamatan selain berat PLB. Interaksi 2 faktor berpengaruh pada kemampuan pembentukan kalus, berat kalus, jumlah PLB dan jumlah planlet. Kombinasi perlakuan tipe media padat dan jenis media dasar MS memberikan kemampuan terbaik dalam pembentukan kalus yaitu 100%, dan kombinasi perlakuan tipe media cair dan jenis media dasar VW menghasilkan kalus terberat yaitu 0,14 g. Kombinasi perlakuan tipe media cair dan perbandingan konsentrasi NAA 1 mg L- 1 dan BAP 5 mg L-1 menghasilkan jumlah PLB terbanyak yaitu 45,50 PLB. Kombinasi perlakuan jenis media dasar MS dan perbandingan konsentrasi NAA 0,1 mg L-1 dan BAP 0,1 mg L-1 menghasilkan jumlah planlet terbanyak yaitu 1,50 planlet. Faktor tunggal memberi pengaruh yang berbeda-beda terhadap pembentukan embrio somatik, yaitu pada variabel pengamatan PLB berkecambah dan PLB berdaun. Perlakuan tipe media padat menghasilkan PLB berkecambah lebih banyak dari media cair yaitu 4,56 PLB, perlakuan jenis media dasar MS menghasilkan PLB berkecambah lebih banyak dari jenis media dasar VW yaitu 4,75 PLB, dan jenis media dasar MS menghasilkan PLB berdaun lebih banyak dari jenis media dasar VW yaitu 2,56 PLB. Perlakuan perbandingan konsentrasi NAA dan BAP berpengaruh pada PLB berkecambah dan PLB berdaun, dimana perbandingan konsentrasi NAA 0,1 mg L-1 dan BAP 0,1 mg L-1 menghasilkan terbanyak yaitu 6,92 PLB dan 3,83 PLB.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100430
Appears in Collections:MT-Agronomy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BUDI KRISWANTO - 161520101005.pdf-.pdf2.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.