Dinamika Industri Bubut Kayu UD. Indo Trading di Kelurahan Sentul Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar Tahun 2011-2018

Abstract

Industri ini merupakan industri rumah tangga yang pengelolaannya dilakukan secara turun-temurun. Sebelum memiliki nama UD. Indo Trading perusahaan ini tergabung dalam koperasi Cinta Makmur yang berdiri sejak kisaran tahun 1990 dimana perusahaan ini masih dikelolah oleh Sutaji. Pada tahun 2011 perusahaan ini secara legal bernama UD. Indo Trading yang berdiri sendiri diluar koperasi Cinta Makmur. Industri ini memiliki keunikan yang salah satunya seperti didatangkannya beberapa karyawan asal Jepara yang kompeten dalam seni ukiran. Permasalahan yang ingin dikaji yaitu; 1) Bagaimana latar belakang berdirinya industri bubut kayu UD. Indo Trading di Kelurahan Sentul tahun 2011?; 2) Bagaimana perkembangan, perubahan dan kesinambungan industri bubut kayu UD. Indo Trading di Kelurahan Sentul tahun 2011-2018?. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahapan; heuristik yaitu pengumpulan sumber, kritik yaitu menguji kredibilitas dari sumber yang telah dikumpulkan, interpretasi yaitu menafsirkan hubungan dari fakta-fakta sejarah yang telah dikumpulkan, dan historiografi yaitu merekonstruksi fakta- fakta sejarah dalam bentuk tulisan. Penelitian ini menggunakan bantuan teori moderenisasi. Hasil penelitian ini, terdapat dua faktor yang menjadi penyebab berdirinya industri ini. Pertama ialah faktor langsung, dimana faktor ini mempengaruhi secara langsung berdirinya UD. Indo Trading. Faktor langsung memiliki dua komponen yaitu faktor keluarga dan faktor ekonomi. Industri ini dijalankan secara turun-temurun sehingga faktor dorongan keluarga merupakan faktor penting yang mendorong terbentuknya UD. Indo Trading. Faktor ekonomi adalah persaingan pasar yang menjadi dorongan untuk lepas dari naungan Koperasi Cinta Makmur. ix Kedua adalah faktor tidak langsung, dimana faktor ini mempengaruhi secara tidak langsung dan tanpa adanya faktor ini UD. Indo Trading tetap akan berdiri. Faktor tidak langsung berupa keadaan geografis wilayah Sentul yang kaitannya dengan kebutuhan bahan baku serta tenaga kerja. Meski kedua komponen tersebut sangat penting dalam industri, namun bisa diapatkan dari luar wilayah Sentul. Tahun 2011-2015 UD. Indo Trading menggunakan modal pribadi pemilik yang setiap tahunnnya mengalami peningkatan. Memiliki 4 tenaga kerja, perusahaan ini menjadikan stempel sebagai produk unggulan dengan wilayah pemsaran hingga keluar Pulau Jawa. Proses produksi UD. Indo Trading sangat memprioritaskan efisiensi waktu serta kualitas barang. Sejak tahun 2011 upaya yang dilakuan oleh industri bubut kayu UD. Indo Trading untuk memenuhi jumlah permintan pasar dengan membeli barang setengah jadi yang kemudian diolah menjadi barang jadi. Tahun 2016 UD. Indo Trading mengalami perubahan nama dan badan usaha menjadi CV. Sicash Makmor. Perubahan tersebut menunjukkan adanya progress yang cepat selama dikelola oleh Sugeng. Meski sudah berganti nama namun sistem permodalan tetap menggunakan modal pribadi pemilik. Tahun 2016-2018 industri ini mengalami perkembangan produk dan wilayah pemasaran. Produk unggalan perusahaan ini adalah kendang dengan wilayah pemasaran ke Cina. Meski mengalami perubahan produk unggulan akan tetapi stempel tetap diproduksi meski mengalami penurunan jumlah produksi yang sangat drastis. Hal tersebut dikarenakan fokus industri bergeser pada upaya pemenuhan pasar ekspor. Sistem produksi yang diterapkan oleh CV. Sicash Makmor dengan membagi pekerjaan kepada kelas-kelas sesuai dengan ukuran kendang yang dipesan. Pembagian-pembagian kelas tersebut bertujuan untuk menghindari kesalahan pada Penghitungan jumlah barang yang dipesan.