• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Books
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Books
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    FRANCHISE TOP SECRET : Ramuan Sukses Bisnis Waralaba Sepanjang Masa

    Thumbnail
    View/Open
    Cita YS, R. Serfianto DP, Iswi H_Buku_ISBN 978-979-29-5317-6_Franchise Top Secret_(FH).pdf (2.279Mb)
    Date
    2016-11-21
    Author
    Serfiyani, Cita Yustisia
    Purnomo, R. Serfianto Dibyo
    Hariyani, Iswi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Di masa kini, kekuatan ide/gagasan lebih menonjol dibandingkan kekuatan materi dan kekuasaan. Ide cerdas yang mewujud dalam bentuk ciptaan baru, inovasi baru dan desain baru, dalam banyak kasus justru lebih efektif mengubah peradaban umat manusia. Sejarah dunia membuktikan betapa dahsyat peran individu-individu yang kreatif dan inovatif dalam mengubah arah peradaban. Hal inilah yang mendorong negara-negara maju sangat peduli terhadap HAKI dan Ekonomi Kreatif. Jika kita punya daya kreasi dan inovasi, maka dunia bisa ada di genggaman tangan kita. Kita pun bisa mengubah dunia tanpa harus menjadi super hero ala komik Marvel. Ekonomi Kreatif (termasuk industri kreatif) diyakini akan menjadi sektor andalan ekonomi dunia di masa depan, setelah era ekonomi pertanian, ekonomi indutri dan ekonomi informasi. Negara industri maju sudah menyadari pentingnya pengembangan ekonomi kreatif sehingga mereka memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan membuat regulasi perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Sejumlah insentif dan dukungan anggaran negara pun diberikan kepada para pelaku ekonomi kreatif agar mampu bersaing di pasar global. Presiden Joko Widodo berkomitmen akan membangun Ekonomi Kreatif sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional. Beliau menekankan pentingnya Ekonomi Kreatif sebagai penyedia lapangan kerja dan perwujudan daya saing Indonesia di masa mendatang. Ekonomi Kreatif seperti film, musik, seni pertunjukan, animasi dan game sudah berkembang, sehingga jika digarap lebih serius dapat menawarkan lapangan kerja bagi banyak anak muda. Ekonomi Kreatif juga diyakini dapat menjawab tantangan globalisasi termasuk era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai 1 Januari 2015. Presiden Joko Widodo pada 26 Januari 2015 mendirikan badan khusus setingkat menteri bernama Badan Ekonomi Kreatif (BEK) yang dipimpin oleh Triawan Munaf. Pendirian BEK didasari pertimbangan ke-15 sub-sektor Ekonomi Kreatif tersebar di banyak kementerian dan lembaga negara/swasta. Pembentukan badan khusus ini dinilai lebih tepat dibandingkan memasukkan Ekonomi Kreatif kedalam Kementerian Pariwisata. Saat ini sektor Ekonomi Kreatif menjadi sektor strategis dalam pembangunan nasional karena sektor ini telah berhasil menyumbang 7% PDB Indonesia. Ekonomi kreatif Indonesia berhasil menyerap 11,8 juta orang tenaga kerja atau setara dengan 10,72% dari total tenaga kerja nasional. Sektor unggulan yang baru ini juga sukses mendulang devisa negara sebesar Rp 119 triliun atau setara 5,72% dari total ekspor nasional.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78154
    Collections
    • LSP-Books [927]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository