dc.description.abstract | Melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan tanaman yang prospek dikembangkan, karena selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan melinjo juga digunakan sebagai bahan nutraceutical. Dengan prospek yang begitu besar namun perbanyakan yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya adalah dengan menggunakan cara konvensional, yaitu menanam biji sampai tumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan biji yang kaitannya dengan penyediaan sumber bahan aktif membutuhkan waktu yang relatif lama. Untuk itu perlu dilakukan perbanyakan alternatif, salah satunya adalah dengan cara in-vitro dan juga dengan penambahan PEG pada media sebagai simulator cekaman kekeringan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi PEG terbaik dalam meningkatkan aktivitas antioksidan pada kalus biji melinjo dan juga untuk mengetahui pengaruh PEG dalam mensimulasi kekeringan berdasarkan respon pertumbuhan kalus serta kandungan fenolik dan flavonoid pada berbagai level.
Penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 perlakuan yaitu pemberian PEG 0, 5, 10, dan 15% dengan 4 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah persentase penambahan kalus, kandungan fenolik, kandungan favonoid dan aktivitas Antioksidan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PEG 15% merupakan perlakuan yang terbaik dalam meningkatkan senyawa antioiksidan. Perlakuan PEG 15% jika dibandingkan dengan perlakuan PEG 0% (kontrol), kandungan fenolik meningkat sebesar 50%, kandungan flavonoid meningkat sebesar 71,74%. dan aktivitas antioksidan dilihat dari nilai IC50 meningkat sebesar 51,49%. | en_US |