Now showing items 1-20 of 30

      Subject
      Saccharomyces cerevisiae [1]
      Salah satu faktor yang mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut masyarakat adalah perilaku dan kesadaran masyarakat tersebut untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Perilaku yang baik dimulai dari pengetahuan akan kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut perlu diajarkan pada masyarakat terutama pedesaan agar mereka dapat mengubah perilaku dan dapat memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Upaya peningkatan kesehatan gigi seharusnya ditinjau dari aspek lingkungan, kesadaran masyarakat, penanganan kesehatan termasuk pencegahan dan perawatannya. Untuk mendapatkan hasil sebaik-baiknya dalam upaya kesehatan gigi perlu diketahui proses terjadinya gigi berlubang (karies gigi), termasuk penyebab dan faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya karies gigi. Penyakit gigi berlubang dan gusi berdarah dapat menyerang semua orang baik pria maupun wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Hal tersebut dikarenakan belum dibiasakannya menggosok gigi secara benar dan teratur minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Selain itu dari faktor makanan atau makanan yang sering dikonsumsi dengan kadar glukosa yang tinggi tanpa disertai menggosok gigi atau kumur-kumur setelahnya. Karena itu perlu adanya tindakan pencegahan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Tindakan yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai pengetahuan tentang terjadinya gigi berlubang, gusi berdarah, cara menyikat gigi yang benar dan perlunya kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya anggota Dharma Wanita Persatuan Politeknik Negeri Jember tentang penyakit gigi dan mulut, meningkatkan ketrampilan dan kesadaran masyarakat dalam hal menjaga kebersihan rongga mulutnya, mengubah perilaku dan memberikan pengalaman perawatan gigi yang baik kepada masyarakat. [1]
      Salah satu faktor yang mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut masyarakat adalah perilaku dan kesadaran masyarakat tersebut untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Perilaku yang baik dimulai dari pengetahuan akan kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, pengetahuan kesehatan gigi dan mulut perlu diajarkan pada masyarakat terutama pedesaan agar mereka dapat mengubah perilaku dan dapat memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Upaya peningkatan kesehatan gigi seharusnya ditinjau dari aspek lingkungan, kesadaran masyarakat, penanganan kesehatan termasuk pencegahan dan perawatannya. Untuk mendapatkan hasil sebaik-baiknya dalam upaya kesehatan gigi perlu diketahui proses terjadinya gigi berlubang (karies gigi), termasuk penyebab dan faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya karies gigi. Penyakit gigi berlubang dan gusi berdarah dapat menyerang semua orang baik pria maupun wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Hal tersebut dikarenakan belum dibiasakannya menggosok gigi secara benar dan teratur minimal dua kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Selain itu dari faktor makanan atau makanan yang sering dikonsumsi dengan kadar glukosa yang tinggi tanpa disertai menggosok gigi atau kumur-kumur setelahnya. Karena itu perlu adanya tindakan pencegahan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Tindakan yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai pengetahuan tentang terjadinya gigi berlubang, gusi berdarah, cara menyikat gigi yang benar dan perlunya kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya anggota Dharma Wanita Persatuan Politeknik Negeri Jember tentang penyakit gigi dan mulut, meningkatkan ketrampilan dan kesadaran masyarakat dalam hal menjaga kebersihan rongga mulutnya, mengubah perilaku dan memberikan pengalaman perawatan gigi yang baik kepada masyarakat. Metode yang digunakan adalah ceramah yang dibantu dengan peragaan gambar dan model gigi, dan diskusi/tanya jawab, serta evaluasi kegiatan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendidikan dan pengetahuan khususnya Ibu-ibu yang tergabung dalam anggota Dharma Wanita Persatuan Politeknik Negeri Jember serta nantinya diharapkan juga akan mengoptimalkan kesehatan gigi dan mulut keluarga mereka. [1]
      salesman freelance [1]
      Sampah Organik [1]
      sampah organik [1]
      Sampah organik, Briket, Kopi, Energi alternatif [1]
      Sampah Plastik [1]
      sanggar (an informal art educational institution) [1]
      Santri [1]
      Sari hutani [1]
      Sari tebu [1]
      seasoning cair [1]
      Sekolah Menengah Atas [1]
      selasih [1]
      Semboro [1]
      Seni Tradisonal Banyuwangi [1]
      Sensor Banjir [1]
      setek tanaman kentang [1]
      Singkong [1]