dentifikasi Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP di Kota Jember dalam Memecahkan serta Mengajukan Masalah Matematika pada materi Geometri
Abstract
INGKASAN
Identifikasi Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP di Kota Jember
dalam Memecahkan serta Mengajukan Masalah Matematika pada materi
Geometri; Ni Made Sri Aryawati, 050210101011; 2009: 44 .halaman; Program Studi
Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember.
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu
yang baru. Kreativitas masyarakat adalah hal yang sangat penting bagi kemajuan
suatu bangsa. Dalam dunia pendidikan khususnya bidang studi matematika, untuk
dapat merangsang kreativitas berpikir, siswa harus dibiasakan mengerjakan soal-soal
terbuka (open ended) dan juga mengajukan soal-soal matematika (problem posing).
Namun, beberapa ahli justru berpendapat bahwa sistem pembelajaran di Indonesia
selama ini kurang mendukung pengembangan kreativitas peserta didik. Berdasarkan
permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
bagaimana sesungguhnya tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa dalam
memecahkan dan mengajukan masalah matematika sehingga dapat diketahui apakah
pembelajaran yang telah diterapkan selama ini telah memberikan sumbangsih
terhadap pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa atau belum.
Tujuan penelitian ini (1) untuk mengembangkan alat evaluasi untuk
mengidentifikasi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa (2) untuk mengetahui
tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa serta, (3) untuk mengetahui karakteristik
masing-masing jenjang kemampuan berpikir kreatif tersebut.
Penelitian ini dibagi menjadi 4 tahap. Tahap yang pertama adalah tahap
penelitian pendahuluan. Dalam tahap ini peneliti membuat kisi-kisi soal dan soal tes
berdasarkan kisi-kisi tersebut. Selanjutnya soal tes tersebut diujikan secara informal
kepada enam siswa SMP untuk mengetahui gambaran umum mengenai kemampuan
siswa. Setelah uji coba tersebut, soal direvisi berdasarkan temuan-temuan yang
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
didaptakan. Pada tahap yang kedua, soal tes tersebut divalidasi oleh lima validator
untuk mendapatkan soal yang semi standard. Kemudian soal tes direvisi berdasarkan
saran-saran yang telah diberikan oleh kelima validator tersebut. Untuk mendapatkan
soal yang terstandardisasi, soal tes tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya di SMP
Negeri 1 Jember. Dari uji coba tersebut didapatkan hasil tingkat validitas soal nomor
1, nomor 2.a, nomor 2.b, nomor 3.a, nomor 3.b dan, soal nomor 4 adalah berturut
0,461; 0,523; 0,881; 0,463; 0,465; 0,879 sedangkan tingkat reliabilitas soal tes
tersebut adalah 0,709.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap kedua, telah berhasil diperoleh
soal tes yang standard. Dengan demikian soal tes tersebut dapat digunakan untuk
memperoleh data mengenai tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa SMP di Jember
Kota yang merupakan tahap ketiga. Pengambilan data dilakukan di delapan SMP di
Jember Kota. Selanjutnya dilakukan langkah keempat, yaitu analisis data. Persentase
tingkat berpikir kreatif siswa dari 8 SMP Negeri di Jember Kota berturut-turut 37,5%;
40%; 13,33%; 6,67% dan 2,5% responden pada TKBK (Tingkat Kemampuan
Berpikir Kreatif) 0, TKBK 1, TKBK 2, TKBK 3 dan TKBK 4 dari total 120
responden.
Karakteristik masing-masing TKBK adalah sebagai berikut. Siswa yang
berada pada TKBK 0 secara umum mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
dikarenakan siswa tidak memahami atau lupa konsep yang terkait dan siswa tidak
dapat mengajukan soal. Siswa yang berada pada TKBK 1 mengalami kesulitan dalam
mencari alternatif jawaban dan cara lain dan hanya dapat mengajukan soal yang
sederhana. Siswa yang berada pada TKBK 2 dapat mencari alternatif jawaban lain
tetapi mengalami kesulitan dalam mencari cara lain. Sebagian siswa dapat
mengajukan permasalahan yang kompleks. Siswa yang berada pada TKBK 3 dapat
mencari alternatif jawaban maupun mencari cara lain dan dapat mengajukan
permasalahan yang kompleks, sedangkan siswa yang berada pada TKBK 4 dapat
mencari alternatif jawaban maupun mencari cara lain dan dapat mengajukan
permasalahan yang sangat kompleks.