dc.description.abstract | erangan hama Bactrocera sp. terhadap tanaman hortikultura cabai merah
(Capsicum annum, L.) mengakibatkan kerugian secara kuantitaif maupun kualitatif.
Kerugian kuantitatif yaitu berkurangnya produksi buah akibat rontoknya buah yang
tidak laku jual. Kerusakan secara kualitatif yaitu buah yang cacat berupa bercak,
busuk, berlubang dan berulat. Upaya pengendalaian telah dilakukan, tetapi belum
diperoleh hasil yang menggembirakan. Saat ini diperlukan upaya pegendalian dengan
memutus siklus hidupnya dengan mengetahui aspek ekologi. Aspek biologis lalat
buah yang selama ini kurang mendapat perhatian adalah inang lalat buah yaitu buah
sebagai tempat hidup larva sekaligus sebagai peletakan telur hidup dan sumber
makanan bagi larva lalat buah. Perbedaan usia dan berat buah cabai merah tentunya
memiliki jumlah zat yang berbeda, sehingga diasumsikan masing-masing usia buah
yang digunakan akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kelangsungan
hidup Bactrocera sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia dan
berat buah layu cabai merah (Capsicum annum, L.) terhadap Survivorship pupa,
imago dan produktivitas telur lalat buah Bactrocera sp. yang dapat digunakan sebagai
informasi untuk tindakan prefentif dari segi usia dan berat buah cabai merah.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Jember
bulan November 2010 dengan mengunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 8
macam perlakuan dengan 4 kali penggulangan pada cabai merah varietas hibrida
Gada F1 yang telah terinfeksi Bactrocera sp. Selama fase pupasi diukur kelembapan, suhu ruangan, suhu media, kelembapan, dan pH media tanam. Untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh perbedaan perlakuan data dianalisis dengan analisis varian
(ANOVA), sedangkan besarnya pengaruh usia dan berat buah layu cabai merah
terhadap variabel terikat tersebut dianalisis regresi dengan bantuan software SPPS
Ver.13,0.
Pengaruh usia dan berat buah layu cabai merah terhadap survivorship pupa
dapat dilihat pada hasil uji ANOVA. Uji ANOVA menunjukkan perbedaan usia dan
berat buah layu cabai merah berpengaruh sangat signifikan terhadap SR dengan
signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,02. Hasil uji lanjut diperoleh bahwa perlakuan
pada usia buah layu berpengaruh signifikan terhadap SR Bactrocera sp. Survivorship
(SR) imago dari terendah dan tertinggi adalah oleh perlakuan D4 yaitu sebesar
90,24% (37 ekor) dan nilai SR terkecil ditunjukkan M1 yaitu sebesar 57,14 % (8
ekor). Hasil uji regresi menunjukkan peningkatan seiring dengan bertambahnya usia
dan berat buah layu cabai merah. Uji ANOVA bahwa usia dan berat buah layu tidak
berpengaruh signifikan terhadap survivorship (SR) imago dengan signifikan lebih
dari 0,05 yaitu 0,52. Produktivitas telur Bactrocera sp. diperoleh rata-rata jumlah
telur dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah M1 (0 buah), M2 (0 buah),
M3(10 buah), M4 (13 buah), D1 (16 buah), D2 (24 buah), dan D3 (41 buah) dan D4
(98 buah). Uji ANOVA menunjukkan bahwa usia dan berat buah layu berpengaruh
sangat signifikan terhadap produktifitas telur lalat buah Bactrocera sp. dengan
signifikan kurang dari 0,05 yaitu 0,000. Hasil uji LSD menunjukkan bahwa perlakuan
pada usia dan berat buah layu cabai merah terlihat beda nyata. Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa usia dan berat buah layu cabai merah berpengaruh terhadap
survivorship (SR) pupa dan imago dan produktivitas telur dilihat dari nilai SR yang
tinggi dan produktivitas telur tinggi tiap penambahan usia dan berat buah layu cabai
merah. | en_US |