Show simple item record

dc.contributor.authorPARAMITHA, Rizty Aprilora
dc.date.accessioned2025-10-13T06:04:18Z
dc.date.available2025-10-13T06:04:18Z
dc.date.issued2024-12-04
dc.identifier.nim212010101016en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128348
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 13 Oktober 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractEnhanced recovery after caesarean surgery (ERACS) adalah metode pembedahan yang menggunakan pendekatan multi-disiplin untuk meningkatkan proses pemulihan pasien dan mengurangi efek samping setelah anestesi. Metode ERACS menggunakan obat anestesi kombinasi, yaitu bupivakain dosis rendah, dikombinasikan dengan opioid seperti fentanil dan morfin bersamaan dengan pemberian sulfat atropin sebagai antikolinergik. Penggunaan obat anestesi kombinasi mampu mempertahankan ketidakseimbangan antara sistem saraf simpatis dan parasimistis, Salah satu teknik anestesi yang sering digunakan adalah anestesi spinal, tetapi dapat menyebabkan mual muntah pascaoperasi. Penelitian ditujukan untuk mencari tahu perbedaan antara insiden mual muntah pascaoperasi pada pasien ERACS dan konvensional. Studi penelitian galah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, dilakukan pada Bulan Mei - Oktober 2024 di Rumah Sakit Daerah Kalisat Jember. Jumlah sampel adalah 90 rekam medis yang diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan rumus Fleiss with CC. Data dianalisis melalui uji statistik Chi-square di SPSS. Hasil signifikan apabila didapatkan nilai p adalah < 0.05. Ada perbedaan antara insiden mual muntah pascaoperasi pada pasien meted ERACS dan konvensional. Insiden pada metode ERACS adalah 5 pasien mual, 2 pasien mual dan muntah, sedangkan pada metode tradisional adalah 16 pasien mual, 15 pasien mual dan muntah. Hasil ini didukung oleh hasil uji statistik, bahwa terdapat nilai p 0,000 (p < 0.05), yang artinya signifikan. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kejadian mual muntah pascaoperasi pada pasien section caesarea metode ERACS dan konvensional, Dimana kejadian lebih rendah pada metode ERACS.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: dr. Erfan Efendi, Sp.An-TI FIP DPA: dr. Kristianningrum Dian Sofiana, M.Biomeden_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectMual Muntahen_US
dc.subjectSectio Caesareaen_US
dc.titlePerbedaan Kejadian Mual Muntah Pascaoperasi pada Pasien Sectio Caesarea Metode ERACS dan Konvensional di RSD Kalisat Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Erfan Efendi, Sp.An-TI FIPen_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Kristianningrum Dian Sofiana, M.Biomeden_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Oktober 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record