Show simple item record

dc.contributor.authorPRATIWI, Anggie Devi
dc.date.accessioned2025-09-11T02:38:15Z
dc.date.available2025-09-11T02:38:15Z
dc.date.issued2025-03-12
dc.identifier.nim182010101060en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128120
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 11 September 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractPenyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang prevalensinya meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan memengaruhi antara 8%-16% populasi di seluruh dunia. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 prevalensi PGK di Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2013 yang awalnya hanya sebesar 0,2% menjadi 0,38%. Jumlah penderita PGK dengan hemodialisis juga mengalami peningkatan secara konsisten di setiap tahunnya. PGK menyebabkan penurunan jumlah nefron secara progresif sehingga fungsi ginjal akan menurun. Hal ini mengakibatkan Na+ , K dan Cl- tidak dapat diekskresikan melalui urine secara optimal dan ginjal gagal mempertahankan keseimbangan elektrolit sehingga terjadi retensi cairan yang menumpuk di ruang ekstraseluler. Kadar elektrolit pada pasien pre hemodialisis biasanya menurun sedangkan pada pasien post hemodialisis seringkali terjadi peningkatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan laju filtrasi glomerulus dengan peningkatan kadar elektrolit (Na+ , K, Cl- ) pada pasien penyakit ginjal post hemodialisis di RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada November-Desember 2024 di RSD dr. Soebandi Jember. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian ini sebanyak 56 sampel. Data dianalisis melalui dua tahapan, yaitu analisis univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien PGK post hemodialisis di RSD Soebandi Jember berjenis kelamin laki-laki (53,6%) dan paling banyak terjadi pada rentang usia 40-60 tahun (55,4%). Pasien dengan komorbid yang ditemukan ialah pasien dengan hipertensi (65%), DM (6%), dan pasien yang menderita keduanya (22%). Rata-rata nilai LFG pasien PGK post hemodialisis di RSD Soebandi Jember yaitu 8,68 ml/menit, rata-rata kadar Na+ sebesar 135,3 mmol, rata-rata kadar Cl- sebesar 106 mmol, dan kadar K sebesar 4,72 mmol. Analisis bivariat menunjukkan antara nilai LFG dengan Na+ dan Cl- memiliki hubungan yang tidak signifikan (p > 0,05) dengan tingkat kekuatan korelasi lemah sedangkan nilai LFG dengan kadar K menunjukkan hubungan yang signifikan (p < 0,05) dengan arah hubungan negatif sehingga semakin rendah LFG maka kadar K pada pasien PGK semakin meningkat.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Dr. dr. Hairruddin M. Kes DPA: dr. Desie Dwi Wisudanti M. Biomeden_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectGinjal Post Hemodialisisen_US
dc.subjectFiltrasi Glomerulusen_US
dc.subjectKadar Elektroliten_US
dc.titleHubungan Laju Filtrasi Glomerulus dengan Kadar Elektrolit Tubuh (Na+, K, Cl-) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSD Soebandi Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr. Hairruddin, M. Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Desie Dwi Wisudanti, M.Biomeden_US
dc.identifier.validatorRevaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record