Phytochemical Profiling dan Efek Antioksidan dari Ekstrak Buah Belincong (Marsdenia brunoniana) dan Pemanfaatannya Sebagai Book chapter
Abstract
Radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif yang merusak sel dan
berkontribusi pada berbagai penyakit seperti penuaan dini, kanker dan penyakit
degeneratif lainnya. Untuk mengurangi dampak negatif radikal bebas, tubuh
memerlukan antioksidan, yaitu senyawa yang mampu menstabilkan molekul
radikal bebas dalam tubuh. Sumber antioksidan yang potensial untuk dikaji lebih
lanjut adalah metabolit sekunder dari bahan alam, uji antioksidan merupakan
langkah awal eksplorasi bahan alam sebelum diolah menjadi sebuah produk
farmakologis.
Salah satu bahan alam yang memiliki potensi sebagai antioksidan adalah
belincong (Marsdenia brunoniana) yang banyak tumbuh di daerah tapal kuda
Besuki. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprofilkan senyawa-senyawa
fitokimia yang terkandung dalam ekstrak metanol buah M. brunoniana serta
mengevaluasi efek antioksidannya, kemudian mempublikasikan temuan dari hasil
penelitian melalui produk book chapter yang telah melewati tahapan validasi dari
3 validator ahli.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif–riset eksperimental
laboratorium. Sampel yang digunakan adalah 5 kg buah belincong yang kemudian
dikeringkan dan diolah menjadi simplisia halus. Simplisia kemudian diekstraksi
menggunakan metode soxhletasi dan pelarut metanol yang dilakukan di
Laboratorium Agroekologi Fakultas Farmasi Universitas Jember. Ekstrak kental
yang didapat kemudian dilakukan uji GCMS di Laboratorium Biosains Politeknik
Negeri Jember, sedangkan uji antioksidan dengan metode DPPH, ABTS dan FRAP
dilakukan di Laboratorium DUDRG Fakultas Farmasi Universitas Jember. Hasil
dari uji antioksidan kemudian dianalisis dengan metode regresi linear sehingga
didapatkan nilai IC50.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil fitokimia buah belincong
mengandung berbagai senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antioksidan. Dari
25 senyawa yang terdeteksi, 8 senyawa utama menunjukkan aktivitas antioksidan
yang signifikan, yaitu l-Limonene, 3-Cyclohexene-1-methanol, Benzenamine, N,N-dimethylaniline (CAS), β-Myrcene, Carvone, Linalool, 2-Methoxy-4-
vinylphenol, β-Elemene, dan Neophytadiene. Senyawa-senyawa ini termasuk
dalam golongan terpen, polifenol, dan alkaloid, yang dikenal memiliki aktivitas
biologis dalam menangkal radikal bebas dan melindungi sel dari stres oksidatif.
Keberadaan metabolit sekunder dalam ekstrak buah belincong semakin
menguatkan potensinya sebagai sumber antioksidan alami, yang terbukti melalui
uji antioksidan dengan nilai IC50 yang menunjukkan kategori sangat kuat dan kuat.
Nilai IC50 yang diperoleh dari metode DPPH sebesar 2.158 µg/mL, ABTS sebesar
20.395 µg/mL, dan FRAP sebesar 82.956 µg/mL, menunjukkan bahwa ekstrak ini
memiliki kemampuan tinggi dalam menetralisir radikal bebas melalui berbagai
mekanisme, baik melalui transfer elektron maupun transfer hidrogen.
Book chapter dibuat sebagai produk akhir dari penelitian ini, terdapat 3
validator yaitu validator ahli materi, ahli media dan pengguna. Nilai validasi book
chapter dari ketiga validator adalah 89,5% yang termasuk dalam kategori sangat
layak sehingga produk akhir ini dapat digunakan sebagai buku bacaan dan sumber
informasi bagi masyarakat. Adapun saran untuk penelitian lebih lanjut adalah
profiling senyawa dengan menggunakan metode fraksionasi, pengembangan
formulasi produk herbal berbasis buah belincong dan juga uji in vivo dengan
menggunakan hewan coba.