Show simple item record

dc.contributor.authorNAFISAH, Aning
dc.date.accessioned2024-08-13T01:24:07Z
dc.date.available2024-08-13T01:24:07Z
dc.date.issued2023-06-14
dc.identifier.nim170210104058en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123638
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lina Tgl 13 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractIPA ialah salah satu cabang ilmu yang mencakup fenomena alam baik yang dapat sehari-hari dijumpai hingga yang terjadi menahun. Ilmu ini memberikan pengalaman proses belajar dan pemahaman secara langsung yang memerlukan kemampuan mengkonstruksi masalah, memahami konsep dan menerapkan apa yang telah di dapatkan selama proses belajar mengajar kedalam contoh sederhana. Peserta didik dalam memahami materi IPA memerlukan kemampuan yang dapat membantu mereka untuk dapat menelaah teori konsep yang ada, kemampuan itu dinamakan sebagai kemampuan berfikkir kritis. Kemampuan berpikir kritis mencakup kemampuan untuk menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, menginterferensi, mengeksplanasi dan meregulasi diri. Kemampuan berpikir kritis tidak serta-merta didapatkan oleh peserta didik secara alami tanpa adanya rangsangan dari tenaga pendidik. Indonesia merupakan negara dengan kadar kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam kategori cukup rendah. Tenaga pendidik harus bisa menggunakan metode beserta media dengan tepat untuk dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik agar dapat memahampi proses belajar mengajar dengan baik selama pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana alat bantu tenaga pendidik yang sudah sering digunakan oleh pada era saat ini untuk menyalurkan pemahaman secara langsung kepada peserta didik selama di kelas. Media memiliki jenis yang bermmacam-macam dari yang cetak, audio, video hingga yang berbentuk digital yang dapat diakses dengan mudah melalui alat komunikasi elektronik berupa gawai yang sudah sangat maju saat ini dan bukan merupakan barang yang terlalu mewah untuk didapatkan lagi. Media yang digunakan pada proses belajar mengajar tidak serta-merta dapat digunakan secara langsung setelah dibuat. Validasi diperlukan untuk menguji kevalidan, kepraktisan dan keefektifan media sebelum dapat digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar. Pengembangan media menjadi tahap krusial bagaimana media tersebut dapat bisa digunakan sehingga digunakan pula metode pengembangan khusus. Penelitian Pengembangan ini digunakan sebagai upaya pengembangan media yang valid, praktis dan efektif digunakan dlaam proses belajar mengajar IPA. Peneliti menggunakan metode pengembangan ADDIE memiliki 5 tingkatan, yakni: 1) analyze, 2) design, 3) development, 4) implementation, dan yang terakhir, 5) evaluation. Kelima tahapan ini digunakan dari penelitian dimulai hingga akhir penyelesaian penelitian yang dilakukan pada bulan September 2021 di SMPN 1 Kencong. Dalam Penelitian digunakan instrument berupa wawancara, observasi, lembar validasi, tes tulis, angket respon peserta didik dan pendokumentasian selama penelitian dilakukan. Teknik presentase digunakan unntuk melihat kadar validasi media. Validasi media mengukur kevalidan media dari segi materi, kebahasaan dan kegrafisan. Pengukuran validasi media dilakukan oleh 3 validator ahli. Kepraktisan media diukur menggunakan lembar validasi yang diisi oleh validator selama pembelajaran. Validasi kepraktisan media mencakup dari awal hingga akhir media digunakan di dalam kelas. Kegiatan yang di validasikan antara lain, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penggunaan media komik, kemudian yang terakhir kegiatan penutup. Validasi keefektifan media dilakukan dengan pemberian pre-test dan post-test kepada peserta didik dan angket media yang diisi oleh peserta didik setelah proses belajar menggunakan media dilakukan. Hasil validasi media komik oleh tiga validator mendapatkan skor sebesar 76% dimana masuk kedalam kategori valid. Uji kepraktisan digunakan untuk melihat bagaimana media digunakan didalam kelas, yang mana dilakukan oleh tiga observer yang mendapatkan hasil akhir 98% yang masuk kedalam kategori sangat praktis. Hasil keevektifan media dinilai menggunakan tes yang dilakukan selama proses belajar berlangsung pada awal dan akhir. Pengukuran menghasilkan N-gain sebesar 0,7 yang masuk kedalam kadar sedang. Uji respon peserta didik terhadap media yang dilakukan menggunakan angket mendapatkan hasil berupa skor sebesar 90% yang masuk kedalam kategori respon sangat baik. Kesimpulan dari penelitian ini, didapatkan hasil bahwa penelitian menggunakan media komik ini termasuk efektif, dimana dalam proses validasi menunjukkan presentase media valid, sangat praktis, termasuk dalam kategori lumayan efektif serta menghasilkan respon sangat baik oleh peserta didik. Maka dari itu media berbentuk komik dapat digunakan sebagai media ajar oleh guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi IPA di SMP.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd. ; Dr. Iwan Wicaksono S.Pd., M.Pd.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectMEDIA KOMIKen_US
dc.subjectKEMAMPUAN BERPIKIR KRITISen_US
dc.subjectMEDIA PEMBELAJARANen_US
dc.subjectPEMBELAJARAN IPAen_US
dc.titlePengembangan Media Komik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran IPA di SMPen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan IPAen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd., M.C.Een_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Iwan Wicaksono, S.Pd., M.Pd., M.C.Een_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Desember_2023_18en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record