Komparasi Determinan Tingkat Fertilitas di Indonesia dan Singapura
Abstract
Perubahan yang terjadi pada tingkat fertilitas dari suatu masa ke masa berikutny dimana kemudian mempengaruhi perubahan demografi pada sebuah negara, pada jangka panjang perubahan yang terjadi pada tingkat fertilitas dapat dikatakan juga sebagai transisi demografi. Intervensi pemerintah sebagai kontrol tingkat fertilitas dan menekan angaka mortalitas bayi merupakan wujud dari perhatian terhadap kualitas hidup masyarakat dengan program-programnya melalui instansi terkait untuk mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya mengontrol pertumbuhan penduduk. Dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia (IPM) dan inflasi terhadap fertilitas di Indonesia dan Singapura. Metode yang digunakan yakni Ordinary Last Square (OLS). Hasil menunjukkan bahwa setiap perubahan faktor makroekonomi dan demografi di Indonesia dan Singapura memberikan dampak langsung pada nilai indeks fertilitas. Difersitas yang cukup tinggi pada sektor kependudukan menyebabkan perubahan yang signifikan terjadi pada sektor fertilitas di Indonesia dan Singapura. Kebijakan pemerintah tentang pendidikan dan faktor pendidikan sangat perlu ditingkatkan kembali. Sebagai salah satu indikator keberhasilan ekonomi adalah tingkat pendidikan yang telah dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Kemudahan dalam mendapatkan pendidikan akan berdampak pada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dan memberikan multiplier effect pada indeks fertilitas yang diinginkan. Faktor kependudukan dan elaborasi sosial budaya mengenai menambah anak atau pembatasan jumlah keluarga merupakan tujuan untuk mendorong indeks fertilitas yang sejalan dengan keadaan ekonomi. Sehingga kesejateraan dan stabilitas perekonomian dapat tercapai.