Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay-Two Stray (TSTS) Berbantuan Media Explosion Box terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Curahpoh 1 Bondowoso
Abstract
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
eksperimen. Pada semester ganjil tahun ajaran 2023-2024 penelitian ini
dilaksanakan. Sampel penelitian yang dilakukan di SDN Curahpoh 1 Bondowoso
berjumlah 40 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan
tes. Analisis pada penelitian ini menggunakan teknik analisis uji pre-test dan posttest, uji homogen dan normalitas, serta uji t-tes.
Hasil dari penelitian ini yaitu (1) uji homogenitas mendapat nilai signifikan
0,796 dikategorikan sebagai homogen, (2) uji validitas soal diperoleh hasil
cronbach's alpa 0,9688 dikategorikan instrumen tes reliabel. (3) uji normalitas pada
kelas V A memperoleh nilai signifikan 0,159 dan kelas V B memperoleh nilai
signifikan 0,164, sehingga dikategorikan berdistribusi normal, (4) uji hipotesis
terdapat selisih nilai dari t-hitung dengan t-tabel, diperoleh nilai t-hitung sebesar
6,923 dan t-tabel sebesar 2,024 yang artinya t-hitung lebih besar dari t-tabel, dan
perbandingan hasil rata-rata kelas eksperimen memperoleh nilai 86,80 sedangkan
kelas kontrol memperoleh nilai 74,60, sehingga, kelas eksperimen memiliki nilai
lebih baik dari pada kelas kontrol. Pada perhitungan uji keefektifan relatif
mendapatkan hasil 54,83% yang dimana nilai ER tersebut merupakan kategori
kriteria keefektifan sedang. Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh
Model Two Stay-two Stray (TSTS) Berbantuan Media Explosion Box Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Curahpoh 1 Bondowoso. Sedangkan faktor yang
menjadi penyebab siswa kurang memahami adalah tidak memperhatikan arahan
atau petunjuk dari guru dan siswa ramai sendiri serta faktor dari dalam diri siswa.
Adapun saran pada penelitian ini adalah hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan referensi dalam menentukan langkah yang tepat di dalam
menyelesaikan permasalah khususnya pada pembelajaran IPAS bab 4. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi siswa dalam proses
pembelajaran yakni kurang memperhatikan arahan atau petunjuk guru dan ramai
sendiri, sehingga disarankan pada guru untuk menjelaskan atau memberikan arahan
dengan cara lebih menarik serta menjelaskan detail-detail yang akan dilaksanakan
selama pembelajaran berlangsung agar siswa lebih memperhatikan dan tidak ramai.
Selain itu, siswa perlu untuk lebih teliti dalam memperhatikan arahan atau petunjuk
yang diberikan oleh guru agar tidak mengalami kebingungan pada saat melakukan
pembelajaran.