Botani Ekonomi Tanaman Obat di Kelompok Toga King Betiri Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember dan Pemanfaatannya sebagai Buku Nonteks
Abstract
Pemanfaatan tanaman obat yang dikaji melalui studi botani ekonomi
menghasilkan prodak jamu instan yang dikembangkan di kelompok Toga King
Betiri. Dilihat dari segi sifat dan kegunaan, tanaman obat dimanfaatkan sebagai
bahan baku atau sediaan yang berasal dari tumbuhan serta memiliki efek terapi atau
efek lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tanaman obat ini sudah banyak
dimanfaatkan masyarakat secara turun temurun, namun pengetahuan mengenai aspek
botani dan nilai ekonomi masih sedikit yang mengetahui nya. Tanaman obat
merupakan salah satu komoditas penting yang dihasilkan di Kelompok Toga King
Betiri. Adanya pemanfaatan tanaman obat ini banyak memberikan pengaruh terhadap
penggunaan tanaman sebagai obat tradisional, maka merupakan hal yang berkaitan
penting dalam ranah botani ekonomi sehingga perlu diteliti. Oleh sebab itu penelitian
ini menyajikan informasi mengenai botani ekonomi tanaman obat, identifikasi
tanaman obat, cara pengolahan sebagai bahan baku pembuatan jamu instan di
kelompok Toga King Betiri yang dapat dikembangkan di Masyarakat.
Penelitian ini berfokus mengenai botani ekonomi tanaman obat yang
difungsikan untuk menetahui sebagaimana pengaruh perkembangan perekonomian
masyarakat anggota kelompok Toga King Betiri Desa Andongrejo Kecamatan
Tempurejo Kabupaten Jember, mengetahui tanaman apa saja yang digunakan sebagai
bahan pembuatan jamu, mengetahui pengolahan tanaman obat sebagai bahan baku
pembuatan jamu instan, mengetahui pengaruh pendapat masyarakat setelah menjadi
anggota dari kelompok King Betiri, menghasilkan buku nonteks yang valid mengenai
botani ekonomi tanaman obat di kelompok Toga King Betiri Desa Andongrejo,
Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini menggunakan
deskriptif kualitatif dilaksanakan di kelompok Toga King Betiri Desa Andongrejo,
Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Teknik penentuan sampel menggunakan
metode purposive sampling untuk menentukan narasumber penelitian berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data primer dilakukan
secara langsung menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sedangkan data sekunder di dapatkan melalui sumber referensi terpercaya dari jurnal
dan pustaka yang berkaitan dengan penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 55 spesies tanaman obat dari 29 famili
yang dimanfaatkan oleh kelompok Toga King Betiri. Dari 55 spesies ini terdapat
berbagai jenis tanaman yang berasal dari rimpang, akar, batang, buah, daun dan biji.
Cara pengolahan tanaman obat sebagai bahan utama pembuatan jamu instan ini
masih menggunakan cara semi manual yakni mulai dari penghalusan bahan yang
menggunakan mesin terkadang juga menggunakan parutan, pemasakan masih
menggunakan tungku dan kayu bakar, namun pengemasanya sudah cukup moderen
dengan menggunakan botol dan juga ziplock yang bisa dipres dengan mesin sehingga
tidak mudah bocor dan kedap udara. Perekonomian masyarakat sangat terbantu
dengan adanya kelompok Toga King Betiri ini dan masyarakat mengakui dengan
adanya kelompok Toga ini mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
desa Andongrejo.
Hasil penelitian kemudian disusun menjadi buku nonteks yang telah
divalidasi oleh ketiga validator yakni validator ahli materi, validator ahli media dan
pengguna, yang diperoleh hasil rata-rata validasi sebesar 86 menunjukkan bahwa
buku ini layak digunakan sebagai buku bacaan dan sumber referensi bagi masyarakat
umum.