Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Adaptive Governance Approach di Kantor Bea Cukai Jember
Abstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan teknik pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang tepat agar organisasi dalam menghadapi perubahan berupa
Volatility, Uncertainity, Complexity dan Ambiguity dalam tatanan gobalisasi ekonomi.
Bea Cukai Jember menjalankan asesmen psikologi dan CMC (coaching mentoring
counceling) dalam mengefektifkan SDM yang ada.
Strategi pengembangan yang tepat dari organisasi DJBC (Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai) ini merupakan bentuk perwujudan tata kelola pemerintahan yang
adapatif dan tangguh (agile governance). Akselerasi reformasi birokrasi melalui
pengembangan SDM di Bea Cukai Jember merupakan suatu kebutuhan menuju tata
kelola pemerintahan yang responsif yang ditandai dengan sistem birokrasi yang
adaptif, agile, dan fluid, dengan pendekatan adaptive governance approach, fokus
pada pelayanan, keterlibatan masyarakat dalam pemerintahan, inovatif, dan responsif.
Inovasi pengembangan SDM di Bea Cukai Jember berupa asesmen psikologi
melalui tes DISC (Dominance, Influence, Steadiness dan Comliance), MBTI (Myer
Briggs Type Indicator) dan PAPI (Personality and Preference Indicator) Kostick serta
dikombinasikan dengan dilakukan CMC oleh atasannya langsung merupakan karakter
khas yang mampu membangun kepribadian, karakter, dan kompetensi pegawai.
Temuan dalam penelitian ini adalah pengembangan SDM di Bea Cukai Jember melalui
asesmen psikologi dan CMC dengan karakter dan nilai khas yang dimiliki organisasi
yang kemudian dijadikan sebagai novelty penelitian. Pengembangan SDM ini
kemudian mengisi celah kosong administrasi publik melalui pendekatan agile
organization dan working definition. Teori Charles Fomburn (1982) yang kemudian
disempurnakan oleh R.J. Stone (1995) dan Roomney (2012) terkait pengembangan
SDM dikomunikasikan melalui novelty penelitian ini dapat mengkontruksi teori Luna
dan rekan (2015) dan Stephen Denning (2016), dimana dalam menciptakan
administrasi publik yang agile diperlukan pendekatan adaptive governance melalui
kognitif organisasi berupa efikasi kolaboratif sistem pengembangan SDM di Bea
Cukai Jember