dc.description.abstract | Tempe merupakan makanan yang diolah dari kedelai melalui proses
penjamuran. Tempe banyak dikonsumsi dan populer di Indonesia. Tidak hanya sebagai
lauk tetapi tempe diolah menjadi berbagai produk salah satunya keripik tempe. Terdapat
beberapa keunggulan dari keripik tempe dibandingkan tempe biasa yang digunakan
sebagai lauk diantaranya harga yang lebih tinggi dan lebih awet. TempeGo menjadi salah
satu dari usaha olahan keripik tempe di kabupaten Jember. Peneliti tertarik meneliti
karena usaha ini menggunakan pemasaran cukup berbeda dengan usaha tempe pada
umumnya, misalkan penggunaan kemasan standing pouch. Penelitian ini menggunakan
konsep bauran pemasaran yang digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Bauran
pemasaran merupakan elemen yang dikendalikan dan digunakan perusahaan untuk
menanggapi kebutuhan pelanggan. Terdapat 4 elemen dalam bauran pemasaran
diantaranya place (tempat), product (produk), promotion (promosi) dan price (harga).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam
menggungkap informasi. Penelitian ini juga menggunakan analisis data domain dan
taksonomi, dengan cek keabsahan berupa triangulasi.
Temuan penelitian menunjukan TempeGo menggunakan bauran pemasaran
sebagai berikut. Pertama Product (produk), produk dari TempeGo yaitu keripik tempe.
Produk ini beragam mulai dari produk dengan harga Rp1000 dengan kemasan plastik.
Kemasan ini dijual ke beberapa reseller per-pack dengan kemasan satuan seberat sekitar
15 gram. Kemasan berikutnya berisi sekitar 150 gram dan dijual seharga Rp5000.
Kemasan keripik jenis ini masih menggunakan plastik bening. Terakhir TempeGo
menggunakan kemasan standing pouch untuk pelanggan premium dan dijual seharga
Rp15000. Produk ini menggunakan beberapa proses yang dilakukan diantaranya yaitu
Perebusan, fermentasi, penggorengan, dan pemberian bumbu. Kedua Place (tempat),
tempat dari usaha ini jika dilihat cukup strategis karena lokasi dari pabrik berada di dekat
kota, dekat dengan bahan baku, dekat dengan jalan raya dan mudah dalam mendapatkan
pekerja. Tempat tidak hanya berhubungan dengan lokasi dari usaha tetapi juga terkait
dengan pendistribusiannya kepada konsumen. TempeGo mendistribusikan produknya
dengan menggunakan dua cara yaitu yang pertama dengan menggunakan kurir dari
perusahaan pengiriman, digunakan untuk penjualan keluar kota. Cara kedua
menggunakan tim dari pihak TempeGo. Pendistribusian jenis ini dilakukan jika area
pemesanan berada pada lingkup Jember. Pengelolaan distribusi jenis ini dilakukan dengan
menaruh keripik di berbagai tempat seperti Indomaret.
Ketiga promotion (promosi), TempeGo menggunakan beberapa cara untuk
memberitahukan konsumen dan calon konsumen diantaranya. Penggunaan banner,
penggunaan google map, penyebaran informasi dari mulut ke mulut, penggunaan media
sosial, serta terakhir penggunaan dari promosi penjualan dalam berbagai bentuk seperti
pembelian 2 gratis 1 ataupun diskon. Keempat, Price (harga), penetapan harga yang
dilakukan oleh TempeGo berbeda antara business to business dengan penjualan ke
reseller. Penjualan kepada business to business tidak menggunakan kemasan dari
TempeGo sehinggga lebih murah serta jumlah pembelinya dalam kuantitas yang lebih
besar. Penjualan business to business menggunakan penetapan harga sebesar 10% sampai
20% dari HPP. Pada penjualan kepada reseller, TempeGo memberikan harga sebesar dua sampai tiga kali HPP. Pengambilan keuntungan tersebut belum dipotong oleh biaya
distribusi.
TempeGo walaupun dari segi bauran pemasaran dapat dikatakan bagus
sebagaimana yang telah disebutkan, namun bukan berarti tidak memiliki permasalahan.
Berikut beberapa permasalahan dari TempeGo. Pertama, kurang dalam memanfaatkan
data base pelanggan. Data base yang tersimpan di usaha TempeGo dapat digunakan
sebagai informasi seperti apa bentuk produk yang disukai pelanggan, mengapa mereka
menyukai TempeGo, dan dapat dijadikan evaluasi. Kedua, terdapat beberapa produk yang
mengalami kerusakan sehingga tidak crispy. Pemahaman kepada reseller terkait cara
menyimpan yang benar perlu dilakukan. Proses pengamanan untuk produk perlu
ditingkatkan terutama produk dengan kemasan bening. Ketiga, promosi penting untuk
dilakukan kesinambungan, jika dilihat dari promosi secara online oleh usaha ini tidak
konsisten terutama pada promosi di media sosial. Terdapat jeda waktu yang cukup lama
dari postingan promosi satu dengan yang. Promosi juga bisa dilakukan di aplikasi TikTok
yang kini booming. | en_US |