Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Urine Kambing yang diperkaya PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dari Akar Tanaman Bambu terhadap Pertumbuhan Pakcoy (Brassica rapa L.) sebagai Materi Penyusunan Booklet
Abstract
Konsumsi sawi pakcoy di Indonesia pada tahun 2015 dan 2016 mengalami
kenaikan pada tiap tahunnya, akan tetapi produksi sawi pakcoy di Indonesia
berbanding terbalik dan mengalami penurunan pada tiap tahunnya. Tanaman
pakcoy merupakan tanaman budidaya baik pada daerah dataran rendah maupun
dataran tinggi. Pakcoy menjadi komoditi sayuran yang memiliki nilai komersial
yang tinggi. Untuk meningkatkan jumlah hasil panen maka pembudidayaan pakcoy
ini seringkali dilakukan oleh petani dengan memanfaatkan pupuk anorganik dalam
proses pemupukan. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) masih kurang
dimanfaatkan untuk proses pemupukan, padahal di dalamnya terkandung manfaat
yang luar biasa. Manfaat dari pemberian pupuk organik berupa PGPR akar bambu
dan POC urine kambing yang menjadikan dasar pencampuran kedua jenis pupuk
organik tersebut. Pada kandungan POC urine kambing terdapat unsur hara NPK
yang tinggi serta terdapat pula zat pengatur tumbuh Indole Acetyl Acid (IAA) inilah
yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian POC (Pupuk
Cair Organik) Urine kambing dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)
akar bambu pada pertumbuhan pakcoy (Brassica rapa L.). Penelitian ini juga
bertujuan untuk mengetahui dosis optimal dan interaksi yang terjadi dari pemberian
POC (Pupuk Cair Organik) Urine kambing dan PGPR (Plant Growth Promoting
Rhizobacteria) akar bambu pada pertumbuhan pakcoy (Brassica rapa L.). Tujuan
lainnya yaitu untuk mengetahui kelayakan booklet yang dihasilkan dari penelitian
ini.
Penelitian ini terdiri dari 2 faktor yaitu faktor 1 dosis PGPR (A) yang terdiri
dari 4 taraf yaitu A0 (0 mL), A1 (7,5 mL), A2 (15 mL), dan A3 (22,5 mL), dan faktor
ke 2 dosis POC (U) dengan 4 taraf yaitu U0 (0 mL), U1 (25 mL), U2 (50 mL), U3 (75mL) dan kombinasi dari kedua faktor tersebut yaitu A0 U0, A0 U1, A0 U2, A0 U3, A1
U0, A1 U1, A1 U2, A1 U3, A2 U0, A2 U1, A2 U2, A2 U3, A3 U0, A3 U1, A3 U2, A3 U3. Setiap
perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali ulangan serta setiap ulangan
terdapat 2 sampel tanaman yang akan dilakukan penelitian sehingga total tanaman
pakcoy yang dilakukan penelitian lebih lanjut berjumlah 96 tanaman. Parameter
yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, berat konsumsi, dan
berat kering. Teknik analisis data yang digunakan yaitu ANOVA, hasil uji ANOVA
yang signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan pada
tiap perlakuan.
Hasil penelitian serta analisis data yang diperoleh dari penelitian ini
menunjukkan bahwa perlakuan pemberian POC (Pupuk Cair Organik) Urine
kambing dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) akar bambu
berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan berupa jumlah daun, tinggi
tanaman, berat basah, berat konsumsi, berat kering dan panjang akar pada tanaman
pakcoy. Hasil optimal ditunjukkan oleh perlakuan A3 U3 (22,5 mL PGPR & 75 mL
POC) yang memiliki rerata tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, berat
konsumsi, dan berat kering dengan hasil analisis menunjukkan rerata tinggi
tanaman (26,01 cm), rerata jumlah daun (10,00 helai), rerata berat basah (38,83
gram), rerata berat konsumsi (30,50 gram), rerata berat kering (2,173 gram), dan
rerata panjang akar (13,16cm).
Booklet yang berjudul “Aplikasi POC Urine Kambing Yang Diperkaya
PGPR Akar Bambu Dalam Budidaya Pakcoy (Brassica rapa L.) Organik” telah
melalui proses validasi oleh 2 validator yakni validator ahli materi dan validator
ahli media. Hasil rata – rata penilaian validasi yaitu 87,22% yang menunjukkan
booklet ini sangat valid dan layak untuk dijadikan sumber informasi masyarakat.