Show simple item record

dc.contributor.authorPRATIWI, Erlinda Ayu
dc.date.accessioned2022-04-27T06:58:56Z
dc.date.available2022-04-27T06:58:56Z
dc.date.issued2022-02-24
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106653
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 27 April 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractPermasalahan pengelolaan sampah masih sering terjadi diperkotaan padat penduduk. Salah satunya adalah Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Hal ini terjadi dikarenakan dari tahun ke tahun pola perilaku masyarakat membiasakan membuang sampah disembarangan tempat. Selain itu, kepedulian masyarakat yang masih sangat rendah dan para warga yang masih belum sepenuhnya memiliki pengetahuan, kesadaran yang kurang, maupun fasilitas yang belum memadai sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, melihat permasalahan tersebut Pemerintah Desa Kedungrejo melakukan upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman dengan mengeluarkan kebijakan dengan membentuk Badan Pengelolaan Sampah (BPS) Go Sampah Sistem (Go Pass) yang dirintis pada bulan Agustus tahun 2020. BPS Go Pass ini merupakan sistem management pengelolaan sampah yang fokusnya menangani permasalahan lingkungan khususnya pada masalah persampahan dari hulu ke hilir di Desa Kedungrejo. Sebagai solusi dalam upaya menangani masalah persampahan BPS Go Pass membuat inovasi melalui program pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Dengan tujuan merubah pola perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi lebih baik. BPS Go Pass menggunakan metode intervensi komunitas yakni pengembangan masyarakat sebagai upaya pendekatan dengan masyarakat Desa Kedungrejo. Pengembangan masyarakat terdiri dari tahap persiapan (persiapan petugas dan persiapan lapangan), tahap assessment (mengidentifikasi masalah, kebutuhan masyarakat dan potensi), tahap perencanaan alternatif program, tahap pelaksanaan (Implementasi) program, evaluasi dan monitoring. Metode-metode intervensi pengembangan masyarakat diterapkan untuk merealisasikan upaya tersebut dalam memberikan pemahaman, pengetahun serta penyadaran kepada masyarakat Desa Kedungrejo melalui beragam bentuk kegiatan seperti; sosialisasi dan edukasi, pelatihan serta pelaksanaan penyediaan tempat sampah di masingmasing rumah tangga, jasa collecting sistem pelayanan penjemputan sampah Go Pass, dan bank sampah sebagai salah satu alternatif program desa. Hingga saat ini, adanya program pengelolaan sampah 3R yang dilaksanakan oleh BPS Go Pass di tengah masyarakat memberikan dampak yang positif bagi perkembangan terhadap perubahan perilaku masyarakat yang meningkat hampir 80% serta kondisi lingkungan di Desa Kedungrejo yang menjadi jauh lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis upaya BPS Go Pass dalam mengubah perilaku pengelolaan sampah masyarakat melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Lokasi pada penelitian ini yaitu berlokasi di Jalan Ahmad Yani, No.32, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan observasi dengan jenis observasi non-participant observer, menggunakan wawancara semi terstruktur dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara (guide interview), dan menggunakan studi dokumentasi untuk mendukung adanya upaya BPS Go Pass dalam mengubah perilaku pengelolaan sampah masyarakat melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Analisis data dalam penelitian yaitu menggunakan tahapan analisis data yang dijelaskan oleh Miles & Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu berupa trianggulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh BPS Go Pass melalui program pengelolaan sampah 3R dengan menggunakan pendekatan intervensi pengembangan masyarakat yang terdiri dari; tahap persiapan (persiapan petugas dan persiapan lapangan), tahap ini dilakukan untuk menyamakan persepsi antar anggota tim sebagai pelaku perubahan sebelum melakukan kegiatan penyadaran pada masyarakat, BPS Go Pass menggandeng karang taruna dan ibuibu pkk sebagai kader. Kemudian, tahap assessment (mengidentifikasi masalah, kebutuhan masyarakat dan potensi), pada tahap ini anggota tim yang terlibat dalam pembentukan perubahan perilaku masyarakat dituntut untuk berusaha mempelajari mengenai karakteristik para warga dan melakukan survei lapang terkait permasalahan serta kebutuhan apa saja yang benar-benar mereka butuhkan selama ini. Tahap perencanaan alternatif program, pada tahap ini setelah memperoleh berbagai informasi mereka melakukan musyawarah desa untuk bersama-sama memikirkan beberapa alternatif program yang nantinya akan di laksanakan untuk mengatasi permasalahan desa. Tahap pelaksanaan (implementasi) program, pada tahap ini mereka siap melakukan eksekusi dengan menerapkan beragam bentuk kegiatan yang sebelumnya telah mereka rancang dan sesuaikan dengan karakteristik berdasarkan kebutuhan para warga serta permasalahan para warga. Maka, tercetuslah beragam bentuk kegiatan seperti; kegiatan sosialisasi, edukasi, pelatihan, serta pelaksanaan penyediaan tempat sampah di masing-masing rumah tangga, jasa collecting sistem pelayanan penjemputan sampah Go Pass, dan bank sampah. Dalam tiap pelaksanaan program, dibutuhkan adanya evaluasi dan monitoring supaya dapat mengetahui perkembangan dan kendala pada setiap pelaksanaan kegiatan dalam program pengelolaan sampah 3R yang telah diterapkan pada masyarakat. Kegiatan evaluasi dilakukan selama satu bulan sekali dalam rapat pengurus BPS Go Pass, sedangkan kegiatan monitoring dilakukan setiap dua minggu tiga kali oleh para kader dengan cara mengecek langsung pada setiap rumah-rumah para warga. Metode-metode intervensi pengembangan masyarakat diterapkan untuk merealisasikan upaya tersebut dalam memberikan pemahaman, pengetahun serta penyadaran kepada masyarakat Desa Kedungrejo agar supaya masyarakat dapat meninggalkan paradigma lama dan mau menjalankan paradigma baru sehingga perilakunya berubah. Dari dilakukannya upaya-upaya intervensi tersebut yang dilakukan BPS Go Pass dapat dikatakan berhasil meningkatkan perubahan perilaku masyarakat sekitar 80%, sehingga perilakunya berubah dalam pengelolaan sampah rumah tangga terutama dalam pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Hal ini dapat dilihat dari bagaimana masyarakat sudah mau memilah dan mengelola sampahnya yang sudah mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari secara baik akibat adanya program pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Desa Kedungrejo. Secara umum dapat dikatakan bahwa program pengelolaan sampah 3R efektif untuk mengubah perilaku masyarakat. Terciptanya perilaku baru tersebut dalam pengelolaan sampah memberikan dampak yang positif bagi perkembangan terhadap perubahan perilaku masyarakat serta kondisi lingkungan di Desa Kedungrejo menjadi lebih baik, bersih, sehat dan bebas dari sampah.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Kris Hendrijanto S.Sos., M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectPerilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)en_US
dc.subjectProgram 3R (Reduce, Reuse, Recycle)en_US
dc.subjectBadan Pengelolaan Sampah (BPS)en_US
dc.titleUpaya Badan Pengelolaan Sampah (BPS) Go Sampah System (Go Pass) dalam Mengubah Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Masyarakat Melalui Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record