MT-Biology
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107097
Koleksi Tesis Biologi MIPA2024-03-28T11:14:49ZKarakterisasi Amilase Asal Aspergillus Niger ICP2 dan Potensi Imobilisasinya Berbasis Karbon Aktif
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113874
Karakterisasi Amilase Asal Aspergillus Niger ICP2 dan Potensi Imobilisasinya Berbasis Karbon Aktif
PUTRASETYA, Ramdhan
Istilah amilase yang mengacu pada jenis α-amilase, β-amilase, dan
γ-amilase (glukoamilase) merupakan enzim yang mampu mengkatalisis rantai
polisakarida pati melalui hidrolisis ikatan α-1,4-glikosidik dan α-1,6-glikosidik.
Industri yang berkaitan dengan alkohol, pati, dan enzim pengkatalis gula
diprediksi 3.700 miliar dolar pada tahun 2026. Ekstrasi amilase dapat dilakukan
oleh mikrob karena produksi massal yang ekonomis serta manipulasi produksi
yang lebih mudah. Aplikasi terpenting amilase adalah hidrolisis pati di industri
pengolahan pati. Proses degradasi pati meliputi gelatinisasi, likuifaksi, dan
sakarifikasi yang melibatkan dua jenis yaitu α-amilase dan glukoamilase.
Komersialisasi kedua enzim tersebut umumnya berasal dari isolat Aspergillus
niger karena mudah ditemukan, kebutuhan nutrisi yang sederhana, dan aman
untuk dilakukan. Strain A. niger ICP2 merupakan kapang indigenous limbah kulit
lunak buah kopi yang telah diketahui mensekresikan selulase. Aspergillus niger
ICP2 juga mampu tumbuh pada media soluble starch agar yang disertai
pembentukan zona bening yang mengindikasikan adanya aktivitas amilolitik. Oleh
karena itu karakterisasi amilase asal Aspergillus niger ICP2 perlu dilakukan.
Efisiensi pemanfaatan amilase dapat diperoleh melalui teknik imobilisas amilase
menggunakan matriks karbon aktif. Imobilisasi enzim memfasilitasi pemisahan
produk dan enzim sehingga penggunaan secara berulang (reusability) hidrolisis
substrat dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produk
hidrolisis amilase A. niger ICP2 yang telah dipurifikasi secara parsial,
karakteristik aktivitasnya berdasarkan pengaruh pH dan suhu serta potensi
imobilisasinya menggunakan karbon aktif.
2022-07-28T00:00:00ZNILAI EKOLOGI DAN TINGKAT KERUSAKAN VEGETASI POHON DI EKOSISTEM HUTAN BLOK BON-PANTAI RESORT BANDEALIT, TAMAN NASIONAL MERU BETIRI
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111177
NILAI EKOLOGI DAN TINGKAT KERUSAKAN VEGETASI POHON DI EKOSISTEM HUTAN BLOK BON-PANTAI RESORT BANDEALIT, TAMAN NASIONAL MERU BETIRI
MULYADI, Budi Putra
The secondary forest in Bon Pantai Block, Bandealit Resort, Meru Betiri National Park was known to have been damaged by illegal logging and there is some area that converted into agricultural land. This damage needs to be evaluated by directly and indirectly observation. Direct observation is observe the area by estimate the ecological value, while indirect observation is observe the area by estimate the greenes level using NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) index. Ecological valuation is a method to value the ecosystem or a vegetation based on their goods (including woods, fruits and leaves) and services (including CO2 absorption and O2 release). NDVI is an index that generally used to estimate the greenes level of a vegetation or area by calculating the reflectance light from the surface include the canopy vegetation. This study aims to determine the ecological value and the greeenes level of vegetation in Bon Pantai Block, Bandealit Resort, Meru Betiri National Park. The plots method of 10x10 meteres was used to collect the vegetation data such as stem circumference at dbh, tree height and wide of canopy to estimate the ecological value, while the NDVI data was collected from Landsat 8 OLI/TIRS data. The ecological value (I€) of the tree vegetation was calculated by Sulistiyowati-Buot ecoval formula. Three location was choosed to determine the difference condition of vegetation, B and D was the location after illegal logging, while the N was the natural forest. The estimated ecological value of this research area was Rp. 1.233.070.602 in D location and Rp. 5.557.560.116 in N location, while the B location was not estimated because of the total convertion into agricultural. The calculated greenes level of this research area was medium (0.3193) in B location, high in D and N location (0.3878 and 0.3534 respectively
2022-09-15T00:00:00ZPengaruh Ekstrak Biji Salak (Salacca zalacca) Sebagai Diuretik Alami terhadap Struktur Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107167
Pengaruh Ekstrak Biji Salak (Salacca zalacca) Sebagai Diuretik Alami terhadap Struktur Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan
SEPTIANA, Nur Aisyah
Salak merupakan spesies tanaman yang termasuk dalam famili Arecaceae yang banyak dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi dan digunakan sebagai bahan olahan makanan. Biji salak mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai diuretik yang bekerja dengan cara meningkatkan laju filtrasi glomerulus. Diuretik merupakan suatu senyawa yang dapat meningkatkan laju pengeluaran volume urin serta meningkatkan ekskresi garam mineral dalam urin. Ginjal merupakan organ utama yang berfungsi untuk mengekskresikan produk sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan seperti urea, asam urat dan kreatinin.Senyawa flavonoid dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus pada ginjal dan akan mengakibatkan ekskresi ureum dan kreatinin dalam darah menurun. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji salak terhadap volume urin, kadar ureum dan kreatin serta histopatologi ginjal dengan mengukur diameter glomerulus dan diameter ruang antar bowman.
Penelitian ini menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 kali perlakuan dengan 6 kali ulangan, yaitu kontrol negatif (kelompok perlakuan dengan pemberian akuades 100 ml), perlakuan 1 (kelompok perlakuan ekstrak etanol biji salak dosis 0,28 g/KgBB), perlakuan 2 (kelompok perlakuan ekstrak etanol biji salak dosis 0,56 g/KgBB) dan perlakuan 3 (kelompok perlakuan ekstrak etanol biji salak 1,12 g/KgBB). Penelitian ini dilakukan dengan mengukur senyawa metabolit sekunder ekstrak biji salak, volume urin, kadar kreatinin dan ureum serta pengamatan histopatologi ginjal yang diamati meliputi pengukuran diameter glomerulus dan diameter ruang antar bowman. Pengamatan histopatologi ginjal dilakukan dengan menggunakan mikroskop (Olympus) perbesaran 400x. Analisis data menggunakan uji One Way Anova dan dilanjutkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) jika terdapat beda nyata, untuk melihat perbedaan antar kelompok perlakuan. Selanjutnya dilakukan uji korelasi pearson untuk melihat adanya hubungan antara jumlah volume urin, kadar ureum dan kreatin, serta diameter glomerulus dan diameter ruang antar bowman.
Hasil analisis senyawa metabolit sekunder ekstrak biji salak secara kuantitatif menunjukkan bahwa ekstrak biji salak mengandung senyawa alkaloid sebanyak 0,063%, flavonoid sebanyak 0,059% dan tanin sebanyak 0,082%. Pemberian ekstrak biji salak dengan dosis 1,12g/kgBB memiliki efek diuretik yaitu dapat meningkatkan volume urin. Namun tidak mampu menurunkan kadar kreatinin dan ureum. Pemberian ekstrak biji salak pada semua dosis perlakuan dapat disimpulkan aman, yaitu dibuktikan dengan tidak ada pengaruh terhadap diameter glomerulus dan diameter ruang antar bowman atau tidak menyebabkan atrofi pada ginjal.
2021-07-23T00:00:00Z