CSR-Hibah Ditlitabmas - KKN PPMKoleksi Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Hibah Ditlitabmas-KKN PPMhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/644682024-03-29T00:27:17Z2024-03-29T00:27:17ZPemberdayaan Masyarakat dalam Penerapan Teknologi Aquaponik untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Ibu, Anak, dan Balita di Kecamatan BangsalsariWinda, AmaliaFatimatuzzahroh, Nadiehttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/846122018-03-15T07:18:10Z2018-03-15T00:00:00ZPemberdayaan Masyarakat dalam Penerapan Teknologi Aquaponik untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Ibu, Anak, dan Balita di Kecamatan Bangsalsari
Winda, Amalia; Fatimatuzzahroh, Nadie
Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan
program kesehatan prioritas Kabupaten Jember. Angka kematian ibu (AKI) di kecamatan
Bangsalsari merupakan yang tertinggi di Kabupaten Jember, dimana pada tahun 2012
mencapai 43 kasus, tahun 2013 mencapai 36 kasus, dan hingga bulan Agustus 2014, tercatat
sebanyak 20 kasus. Penyebab langsung kematian maternal yang paling umum adalah
perdarahan 28%, eklamsi 24%, dan infeksi 11%. Data yang tercatat di Puskesmas
Bangsalsari, angka kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) cukup tinggi, dengan
rasio 1 dari 15 kelahiran.
Hipertensi merupakan salah satu masalah kehamilan yang sering dihadapi ibu.
Hipertensi berlanjut adalah salah satu gejala munculnya pre-eklamsia, dimana masalah
hipertensi dan pre eklamsia diduga karena kurangnya asupan kalsium selama kehamilan.
Kekurangan kalsium pada ibu hamil dapat menimbulkan beberapa masalah serius selain
hipertensi, yaitu seringnya kram, infeksi jaringan periodontal, serta masalah tulang di
kemudian hari. Infeksi jaringan periodontal gigi (periodontitis) pada ibu hamil dapat
menyebabkan bayi berat lahir rendah. Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan
pertumbuhan pesat sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya.
Masalah gizi juga seringkali dihadapi oleh anak kelompok balita, terutama anak balita yang
berasal dari kelompok sosial ekonomi yang rendah sehingga rawan mengalami gizi kurang.
Laskar Sakera (Sadar Kesehatan Keluarga) adalah lembaga non formal yang dibentuk
sebagai inisiasi pembangunan kesadaran kesehatan keluarga di desa Bangsalsari yang
bertekad mewujudkan cita-cita sebagai Desa Siaga. Desa Siaga dan Generasi Cinta Sehat
merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan di tahun 2015 sebagai
upaya untuk membangun generasi Indonesia yang sehat. Prioritas program Generasi Cinta
Sehat yang pertama adalah percepatan penurunan kematian ibu dan kematian bayi, serta
perbaikan gizi keluarga. Dalam budaya keluarga yang berkembang di Indonesia, ibu memiliki
peran yang besar dalam menentukan asupan gizi keluarga. Untuk itulah, percepatan
pencapaian Desa Siaga dan Generasi Cinta Sehat di kecamatan Bangsalsari ini ditujukan pada
sosok Ibu dengan program utama peningkatan kualitas gizi melalui pembuatan aquaponik dan
peningkatan kesadaran ibu untuk menjaga kesehatan kehamilan.
Aquaponik merupakan solusi sederhana penyediaan kecukupan gizi bagi ibu hamil,
anak, dan balita sehingga mampu membantu menurunkan resiko kekurangan kalsium pada
ibu dan anak. Pemeliharaan aquaponik yang mudah dan murah mampu mendorong peran
serta keluarga dalam penyediaan pangan. Hasil yang diperoleh dari aquaponik, selain dapat
dipergunakan untuk pemenuhan gizi keluarga juga dapat digunakan untuk menambah
pendapatan keluarga.
2018-03-15T00:00:00ZKearifan Lokal dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui RevitalisasiMata Air di Kecamatan ArjasaChriestedy P, RendraChoiron, Miftahulhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/846082018-03-15T07:05:58Z2018-03-15T00:00:00ZKearifan Lokal dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui RevitalisasiMata Air di Kecamatan Arjasa
Chriestedy P, Rendra; Choiron, Miftahul
Kecamatan Arjasa berada di daerah aliran sungai (DAS) Bedadung. Saat musim kemarau
terjadi kekeringan pada sumber mata air sehingga kondisi tersebut mendorong masyarakat
untuk memanfaatkan sungai dan mata air untuk berbagai kebutuhan. Peningkatan
kebutuhan air bersih dari mata air belum diimbangi dengan kondisi mata air yang
memadai, dimana air bersih masih banyak yang terbuang sehingga tidak dapat
dipeegunakan secara optimal. DAS Bedadung yang berada di sepanjang kecamatan
Arjasa digunakan sebagai sarana BAB dan pembuangan kotoran ternak, sehingga kondisi
air sungai tercemar dan menyebabkan timbulnya penyakit diare serta menimbulkan
masalah gigi dan mulut. Penyelesaian masalah yang diusulkan adalah revitalisasi mata air,
peningkatan budaya sehat, perawatan sanitasi masyarakat dan pengembangan kapabilitas
lembaga KOMPLIT. Indikator outcome kegiatan ini adalah terdapat satu bangunan
tangkap di mata air di masing-masing desa, Penurunan angka karies dan infeksi jaringan
penyangga gigi hingga 10%, peningkatan kelengkapan fasilitas sarana sanitasi komunal,
peningkatan kemampuan komunikasi KOMPLIT. Hasil pembangunan tandon air
memberikan kemudahan akses air bersih bagi warga masyarakat dusun Calok desa Arjasa sehingga membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
2018-03-15T00:00:00ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT PINGGIRAN PEGUNUNGAN DALAM MEMANFAATKANWAKTU LUANG UNTUK BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH MELALUI PROGRAM KKN MAHASISWAPrastowo, SigitSetiyono, SetiyonoSiti W, Wiwikhttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/846052018-03-15T06:50:11Z2018-03-15T00:00:00ZPEMBERDAYAAN MASYARAKAT PINGGIRAN PEGUNUNGAN DALAM MEMANFAATKANWAKTU LUANG UNTUK BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH MELALUI PROGRAM KKN MAHASISWA
Prastowo, Sigit; Setiyono, Setiyono; Siti W, Wiwik
Kegiatan usahatani masyarakat pinggiran pegunungan cenderung dibidang pertanian
lahan kering dengan komoditas yang dibudidayakan adalah tanaman padi, palawija dan
hortikultura, sedangkan dilereng pegunungannya ditanami kayu untuk dijual. Usahatani
yang demikian ini hasilnya tidak mencukupi kebutuhan sehari -hari untuk keluarganya
terutama yang berstatus buruh tani. Berdasarkan data Bappekab Jember (2010), bahwa
masyarakat yang hidup dipinggiran pegunungan tergolong miskin dan angka
penganggurannya relatif tinggi, seperti di Desa Klungkung dan Karangpring Kecamatan
Sukorambi Jember. Namun demikian masih ada potensi iklim yang menguntungkan
seperti suhu berkisar antara 23 – 32 0C dan kelembaban 75 – 80 % yang
memungkinkan untuk melaksanakan budidaya jamur tiram putih yang berkualitas.
Pelaksanaan kegiatan dimulai bulan April sampai dengan Agustus 2017 di dusun
Gendir dan dusun Krajan Desa Klungkung dan dusun Durjo Desa Karangpring
Kabupaten Jember. Kegiatan ini melibatkan 10 mahasiswa per dusun dari Fakultas
Pertanian, Kedokteran dan Teknik. Metode kegiatan yang dilaksanakan yaitu : sosialisasi
pada masyarakat tentang budidaya jamur tiram, pelatihan budidaya, kegiatan budidaya
jamur tiram, kewirausahaan dan pemasarannya. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan
ketrampilan budidaya jamur tiram dan pemasarannya sehingga dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Hasil kegiatan ini adalah terbentuknya kelompok budidaya jamur tiram di tiga
dusun, yaitu kelompok Budidaya Jamrud di dusun Durjo, Kelompok Harapan Kita di
dusun Gendir dan Kelompok Kompak di dusun Krajan. Ketiga kelompok tersebut
sebelumnya tidak pernah melakukan budidaya jamur tiram. Kelompok masyarakat sudah
mampu mengembangkan budidaya jamur tiram, mulai mempersiapkan bahan, membuat
baglog, isolasi, inokulasi, pemanenan dan pemasaran. Selain itu mereka juga sudah
mampu mengolah makanan dari jamur seperti nugget. Sampai akhir pelaksanaan KKN
sudah dihasilkan 160 kg, terdiri 60 kg dari dusun Durjo, 60 dari dusun Gendir dan 40 kg
dari dusun Krajan. Rata-rata produksi 2 – 5 kg/hari yang berasal dari 500 baglog yang
diinfestasikan awal. Hasil jamur tiram yang dipanen dijual ke masyarakat melalui
pedagang sayur yang ada di sekitar dusun. Masyarakat dan mahasiswa KKN berhasil
membuat baglog sebanyak 7.500 baglog. Pertambahan penghasil masyarakat dari 500
baglog sekitar Rp. 480.000 – 720.000,-/bulan.
2018-03-15T00:00:00ZPENGEMBANGAN DESA MANDIRI PANGAN DAN ENERGI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL MELALUI KEGIATAN KKN-PPMHerlina, HerlinaLindriati, Trianahttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/845842018-03-15T03:19:57Z2018-03-15T00:00:00ZPENGEMBANGAN DESA MANDIRI PANGAN DAN ENERGI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL MELALUI KEGIATAN KKN-PPM
Herlina, Herlina; Lindriati, Triana
Desa Kemuningsari Lor sebagai salah satu desa di kecamatan Panti kabupaten Jember
secara demografis memiliki banyak potensi, diantaranya bidang pertanian, ekonomi produktif
dan peternakan yang dapat dioptimalkan dalam usaha untuk pembangunan desa dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat desa menuju desa mandiri pangan dan energi.
Namun, pada kenyataan yang diperoleh di lapangan, berbagai potensi tersebut selama ini
belum dapat dioptimalkan dengan baik oleh masyarakat. Untuk mendukung hal tersebut, perlu
dilakukan pembinaan dan pendampingan melalui program “ Pengembangan Desa Mandiri
Pangan dan Energi Berbasis Sumberdaya Lokal Melalui Kegiatan KKN-PPM “
Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan tim
pelaksana kegiatan (dosen), mahasiswa KKN, LPM Universitas Jember, pemerintahan desa,
dan masyarakat. Adapun secara rinci tahapan solusi yang ditawarkan dalam pengembangan
desa mandiri pangan dan energi ada 2 tahap, yaitu : 1). Pengembangan Desa Mandiri Pangan
(Pelatihan dan pendampingan pengolahan diversifikasi produk olahan pangan berbasis sumber
daya lokal (singkong, pisang, ubi jalar dan pepaya) dan 2) Pengembanagn Desa Mandiri
Energi, solusi yang ditawarkan adalah pelatihan dan pendampingan pembuatan biogas dari
kotoran sapi.
Program pengabdian kepada masyarakat ini dirancang secara berkelanjutan dan hasil
yang didapatkan adalah : 1)Terbentuknya usaha ekonomi produktif diversifikasi produk
olahan pagan berbasis sumberdaya lokal, 2)Terbentuknya KUB usaha ekonomi produktif
diversifikasi produk olahan pagan berbasis sumberdaya lokal, 3)Terbentuknya 1 unit biogas
dari kotoran sapi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk kompor,
4)Meningkatkan taraf hidup masyarakat dari pra sejahtera menjadi sejahtera I dan seterusnya,
5)Tumbuh dan berkembangnya aktivitas ekonomi keluarga dan kewirausahaan, terutama yang
dilaksanakan oleh para wanita, sehingga secara bertahap tidak ada lagi keluarga pra sejahtera,
6) Artikel Ilmiah, 7) paten dan 8)Teknologi Tepat Guna.
Manfaat dari kegiatan KKN-PPM ini adalah : 1) Menyediakan lapangan kerja di
pedesaan melalui usaha ekonomi produktif 2) Memberikan IPTEK tentang pembuatan sumber
energi biogas dari kotoran sapi, 3) Meningkatkan pendapatan masyarakat desa Kemuningsari
Lor; 4) Memberikan pengalaman pada mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat; 5)
Mempertajam analisis mahasiswa dalam menghadapi permasalahan di Pedesaan; 6)
Memciptakan keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan tinggi, Masyarakat desa, dan
pemerintahan daerah setempat.
2018-03-15T00:00:00Z