Hubungan Tingkat Spiritualitas dengan Tingkat Stres pada ODHA di Poli VCT RSD Balung Jember
Abstract
Ketika didiagnosis HIV/AIDS, individu akan mendapat banyak stres yang
akan mempengaruhi dimensi fisik, perkembangan, intelektual, sosial, dan spiritual.
AIDS merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai
stresor pada ODHA. Akibatnya, mereka mengalami depresi, stres, merasa tertekan
dan tidak berguna, bahkan ada yang memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Spiritualitas dalam diri seseorang dapat membantu dalam penyembuhan, penyakit,
stres, kehilangan, maupun nyeri ke arah yang lebih baik. Selain itu, kehidupan
spiritual yang baik akan membantu individu untuk bersikap lebih sabar, pasrah,
tenang, damai, dan ikhlas dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat
spiritualitas dengan tingkat stres pada ODHA di Poli VCT RSD Balung Jember.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional analitik dengan metode
cross sectional. Terdapat dua variabel yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu
variabel independen yaitu tingkat spiritualitas dan variabel dependen yaitu tingkat
stres. Penelitian ini menggunakan teknik sampling consecutive sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 84 responden. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur kedua variabel adalah kuesioner DSES (Daily Spiritual Experience
ScalE) dan DASS (Depression Anxiety Stress Scale) 42 dengan nilai reliabilitas
pada masing-masing kuesioner adalah 0,79 dan 0,94. Nilai tengah tingkat
spiritualitas yaitu sebesar 70,00 dan nilai rata-rata tingkat stres yaitu sebesar 28,92,
yang artinya mayoritas responden memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi dan
rata-rata stres yang dialami responden yaitu stres berat.
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel tingkat spiritualitas
memiliki nilai signifikansi 0,004<0,05 artinya data terdistribusi tidak normal dan
variabel tingkat stres memiliki nilai signifikansi 0,200>0,05 artinya data
tedistribusi normal. Peneliti menggunakan uji statistik Kendall tau karena jumlah
sampel (n) > 30.
Hasil uji analisis bivariat menggunakan Kendall tau menunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara tingkat spiritualitas dengan tingkat stres pada ODHA di
Poli VCT RSD Balung dengan hasil p value < 0,01 dan nilai r = -0,375 yang
artinya kekuatan korelasinya lemah dengan arah yang berlawanan. Jadi, semakin
tinggi tingkat spiritualitas maka tingkat stres pada ODHA semakin rendah.
Kehidupan spiritual yang baik akan membantu individu untuk bersikap
lebih sabar, pasrah, tenang, damai, dan ikhlas dalam menghadapi setiap
permasalahan yang ada. Aktivitas spiritual dapat juga mempunyai efek yang
positif dalam menurunkan stres. Namun, tidak semua ODHA dapat melakukan
mekanisme koping yang adaptif. Permasalahan yang dihadapi ODHA pun begitu
beragam, seperti stigma di masyarakat, kemiskinan, merasa bersalah dan
ketakutan menghadapi kematian. Namun, yang paling krusial adalah bagaimana
cara seseorang memandang suatu masalah sehingga masalah tersebut dapat
dikatakan sebagai stresor atau tidak. Pandangan seseorang ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, latar belakang
budaya, pengalaman individu, serta keyakinan religius. Dalam hal ini, perawat
disarankan agar dapat meningkatkan asuhan keperawatan terutama pemenuhan
spiritualitas pasien untuk menurunkan stres. Perawat dapat menetapkan kehadiran
untuk pasien; menghadirkan keluarga, teman dan penasihat spiritual dalam proses
perawatan; melakukan komunikasi terbuka antara perawat dan pasien; serta
memberikan dukungan ritual keagamaan terhadap pasien yang dapat membantu
meningkatkan spiritualitas pasien dalam mengurangi stres.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]