Show simple item record

dc.contributor.advisorMARIA C., Fransiska
dc.contributor.advisorHOLIDAH, Diana
dc.contributor.authorSULISTYANINGRUM, Gati Dewi
dc.date.accessioned2016-08-04T02:32:12Z
dc.date.available2016-08-04T02:32:12Z
dc.date.issued2016-08-04
dc.identifier.nimNIM122210101021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/75708
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas minyak jahe merah dalam mengatasi nyeri kronik yang disebabkan oleh inflamasi. Parameter yang digunakan untuk mengamati pengaruh minyak jahe merah meliputi peningkatan waktu ketahanan hewan coba (mencit) terhadap stimulus panas dengan uji warm plate, penurunan tebal plantar mencit dengan pengukuran menggunakan jangka sorong. Minyak jahe merah diberikan melalui peroral dengan dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB pada hari ke-7 sampai ke-13 setelah induksi inflamasi pada hari ke-0. Pengukuran waktu ketahanan panas dilakukan pada hari ke-0, 1, 3, 5, 7, 8, 10, 12, dan 14; sedangkan pengukuran tebal plantar dilakukan pada hari ke-0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, dan 14. Berdasarkan data aktivitas tersebut dapat diketahui apakah minyak jahe dapat memberikan efek anti nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflamasi terjadi setelah injeksi CFA yang ditandai dengan adanya penurunan waktu ketahanan panas dan peningkatan tebal plantar yang berbeda secara bermakna (p < 0,05) bila dibandingkan dengan kelompok sham. Hal ini menunjukkan bahwa mencit telah mengalami nyeri ditandai dengan terjadinya hiperalgesia dan inflamasi. Pada hari ke-7, mencit diinjeksi emulsi minyak jahe merah dengan tiga dosis yang berbeda untuk tiga kelompok. Analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian minyak jahe merah dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dapat menurunkan nyeri inflamasi yang ditandai dengan peningkatan waktu ketahanan panas yang bermakna (p < 0,05) untuk semua dosis. Pemberian emulsi minyak jahe merah juga dapat menurunkan tebal plantar, akan tetapi hanya menunjukkan adanya perbedaan (p < 0,05) pada dosis 200mg/kgBB. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian minyak jahe merah pada dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB secara peroral mampu menurunkan kondisi nyeri inflamasi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries122210101021;
dc.subjectMINYAK JAHE MERAHen_US
dc.subjectNYERI INFLAMASIen_US
dc.titleAKTIVITAS MINYAK JAHE MERAH (Zingiber officinale var Rubrum) TERHADAP NYERI INFLAMASI PADA MENCIT BALB-C DENGAN INDUKSI CFA (COMPLETED FREUND’S ADJUVANT)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record