Show simple item record

dc.contributor.advisorSUKIDIN
dc.contributor.advisorSUHARSO, Pudjo
dc.contributor.authorSAPUTRO, Beny Eko
dc.date.accessioned2020-04-16T03:02:40Z
dc.date.available2020-04-16T03:02:40Z
dc.date.issued2019-09-26
dc.identifier.citationFKIP Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosialen_US
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98169
dc.description.abstractSetiap keluarga selalu mengharapkan keutuhan dan keharmonisan dalam keluarganya, akan tetapi tidak jarang dalam suatu keluarga mengalami kegagalan dalam membina rumah tangga dan berujung pada perceraian ataupun salah satu pasangan mereka meninggal dunia, sehingga menyebabkan suatu keluarga tersebut hanya terdapat satu orang tua ayah atau ibu yang biasa disebut dengan istilah orang tua tunggal. Keluarga dengan orang tua tunggal khususnya ibu harus mengambil peran seorang suami sebagai pencari nafkah, sehingga menyebabkan beban tugas seorang ibu bertambah. Kesibukan seorang ibu dalam mencari nafkah menyebabkan kurangnya waktu untuk memberikan pendidikan dan kasih sayang kepada anak, pada dasarnya hal tersebut akan berdampak pada beberapa aspek dikehidupan anak seperti aspek dibidang prestasi akademik dan psikologi. Kedua aspek tersebut dapat disebabkan karena kekurangan dari segi finasial yang tidak jarang menyebabkan ibu sebagai orang tua tunggal kesulitan dalam mencukupi kebutuhan pendidikan anak, sehingga berdampak pada menurunnya semangat anak untuk belajar dan meraih prestasi. Selain itu, dari aspek psikologi anak dengan orang tua tunggal biasanya memiliki rasa kurang percaya diri, mudah emosi, serta memiliki kepribadian yang kurang baik. Hal tersebut berbeda dengan anak dari ibu sebagai orang tua tunggal di Desa Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, dimana ibu sebagai orang tua tunggal dengan keterbatasan ekonomi mampu menyekolahkan anaknya, bahkan anak dari ibu sebagai orang tua tunggal mampu meraih prestasi dibidang akademik dan nonakademik. Anak dari ibu sebagai orang tua tunggal tersebut juga tergolong anak yang memiliki kepribadian yang baik dan taat mengikuti kegiatan keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana peran seorang ibu sebagai orang tua tunggal dalam menjalankan fungsi keluarga (Studi kasus ibu sebagai orang tua tunggal di Desa Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan lokasi penelitian ditentukan sesuai dengan fenomena yang terjadi yaitu di Desa Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, yang mana dijumpai banyaknya ibu sebagai orang tua tunggal yang berjuang mencari nafkah dan mengurus anak, sedangkan untuk menentukan informan penelitian menggunakan metode snowball yaitu peneliti akan melakukan wawancara kepada beberapa ibu sebagai orang tua tunggal yang dapat melengkapi data yang dibutuhkan. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode wawancara, observasi, dokumeni. Metode analisis data yang digunakan peneliti yaitu reduksi data, penyajian data dan pemaparan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, ibu sebagai orang tua di Desa Pesanggaran Banyuwangi dalam menjalankan fungsi ekonomi setelah berpisah dengan suaminya harus bekerja, karena sebelumnya hanya sebagai ibu rumah tangga dan dalam memenuhi kebutuhan keluarga bergantung pada pendapatan suami. Adapula beberapa ibu sebagai orang tua tunggal yang sebelum berpisah telah memiliki pekerjaan, dan tetap menjalankan pekerjaan tersebut sampai sekarang. Adapun pekerjaan yang dijalankan oleh ibu sebagai orang tua tunggal sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga, yaitu pembantu rumah tangga, buruh tani, petani, dan berdagang membuka warung kelontong. Pendapatan yang diperoleh ibu sebagai orang tua tunggal dari pekerjaannya tersebut kurang lebih sekitar Rp.1.000.000,00 bahkan di bawah Rp.1.000.000,00. Selain menjalankan fungsi ekonomi, ibu sebagai orang tua tunggal juga menjalankan fungsi afeksi dengan membagi waktu untuk berkumpul dengan anaknya. Bentuk kasih sayang yang diberikan dapat berupa perhatian menemani dan memotivasi anaknya belajar, memberikan waktu berkumpul dengan anaknya untuk makan bersama, sehingga mempererat hubungan antara anak dan ibu. Selain itu, ibu sebagai orang tua tunggal juga menjalankan fungsi sosialisasi agar anaknya dapat memahami nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, dan mengajarkan bersosialisasi dengan masyarakat, seperti tegur sapa, sopan santun dan berperilaku baik di masyarakat..en_US
dc.language.isoInden_US
dc.relation.ispartofseries150210301092;
dc.subjectOrang Tua Tunggalen_US
dc.subjectIbuen_US
dc.subjectKeluargaen_US
dc.titleIbu Sebagai Orang Tua Tunggal Dalam Menjalankan Fungsi Keluarga (Studiikasus Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal DI Desa Pesanggaran Kabupaten Banyuwangien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi150210301092


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record