Show simple item record

dc.contributor.advisorSUHARIJADI, Didik
dc.contributor.advisorASTUTI, Soekma Yeni
dc.contributor.authorMARLINA
dc.date.accessioned2020-04-16T01:17:10Z
dc.date.available2020-04-16T01:17:10Z
dc.date.issued2019-12-17
dc.identifier.nimNIM150110401040
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98118
dc.description.abstractIklan televisi Teh Gelas Versi “Asli itu Gua” memiliki durasi 45 detik dengan kualitas HD (high definition) yang diproduksi oleh perusahaan OT (consumer goods). Cerita dalam iklan berpusat pada tata busana tokoh utama, iklan televisi Teh Gelas versi “Asli itu Gua” memiliki 7 tokoh utama. Tokoh utama 1 menggunakan tata busana hipster, tokoh utama 2 menggunakan busana semi formal, tokoh utama 3 menggunakan busana kasual, tokoh utama 4 menggunakan busana rocker, busana tokoh utama 5 adalah busana feminin, tokoh utama 6 menggunakan busana vintage, dan tokoh utama 7 menggunakan busana maskulin dengan gaya tomboi. Iklan televisi Teh Gelas versi “Asli itu Gua” menampakkan keunikankeunikan yang menarik. Terdapat dua hal yang menarik yaitu penamaan dan tata busana. Produk teh yang dicitrakan oleh iklan televisi bermerek Teh Gelas tetapi kenyataannya dikemas dalam botol. Tata busana tokoh-tokoh dalam iklan Teh Gelas versi “Asli itu Gua” berbeda dengan kostum masyarakat pada umumnya. Perbedaan pakaian terihat dari model, warna, pilihan waktu pemakaian, kesesuaian dengan wujud kepribadian yang lain, dan kekontrasan dengan selera orang-orang disekitar. Penelitian ini akan mengkaji tata busana yang dikenakan oleh tokoh utama dalam iklan Teh Gelas versi “Asli itu Gua” dengan menggunakan teori mise-enscene dan teori dekonstruksi Derrida. Teori mise-en-scene digunakan untuk membandingkan realitas tata busana tokoh utama dengan lingkungan. Setelah ditemukan perbedaan dari latar, kostum dan tata rias, pencahayaan dan pemain serta pergerakannya, kemudian akan dianalisis menggunakan teori dekonstruksi Derrida untuk menemukan differeance dan oposisi biner. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri atas reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Tokoh utama 1 dalam iklan Teh Gelas versi “Asli itu Gua” memperlihatkan dekonstruksi busana saat menggunakan busana hipster dan gaya nyentrik yang identik dengan kesan humoris dan eksentrik. Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama 1 adalah busana hipster dan gaya nyentrik dapat digunakan oleh pekerja kantoran yang biasanya menggunakan pakaian formal. Tokoh utama 2 memperlihatkan dekonstruksi busana formal jas vest digunakan break dance. Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama 2 adalah setiap orang yang menggunakan busana jas vest dapat melakukan break dance. Tokoh utama 3 memperlihatkan dekonstruksi laki-laki menggunakan motor vespa dengan busana kasual yang dianggap tidak maskulin. Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama 3 adalah pengendara motor vespa yang menggunakan busana kasual dapat menujukkan sisi maskulin laki-laki dengan kepercayaan diri, terlihat dari ekspresi percaya diri tokoh utama 3 yang tersenyum melewati laki-laki menggunakan motor gede. Tokoh utama 4 dalam iklan Teh Gelas versi “Asli itu Gua” memperlihatkan dekonstruksi setting perpustakaan dengan busana rocker yang identik dengan kesan hingar bingar drum, dan kegaduhan. Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama 4 adalah busana rocker dapat digunakan di perpustakaan dengan situasi hening. Berikutnya tokoh utama 5 memperlihatkan dekonstruksi perempuan yang menggunakan busana feminin sedang menonton musik rock yang identik dengan busana berwarna gelap. Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama 5 adalah busana feminin berwarna kuning, make-up natural dengan tata rambut double bun dapat menyukai jenis musik rock, dan menikmati serta menghayati musik rock dengan gestur meletakkan tangan di dagu, dan menggelengkan kepala. Selanjutnya tokoh utama 6 memperlihatkan dekonstruksi perempuan yang menggunakan busana feminin vintage suka memelihara binatang reptil seperti iguana, biasanya perempuan dengan busana feminin vintage menyukai binatang peliharaan yang menggemaskan seperti kucing dan kelinci. Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama 6 adalah perempuan dengan busana feminin dapat memelihara dan menyukai binatang reptil yang umumnya menjadisimbol sifat liar. Tokoh utama 7 dalam iklan Teh Gelas versi “Asli itu Gua” memperlihatkan dekonstruksi perempuan yang menggunakan busana maskulin dengan gaya tomboi. Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama 7 adalah perempuan dengan busana maskulin dapat menujukkan kenyamanan mengekspresikan dirinya dalam pemilihan busana dan hobi olah raga skateboard yang umumnya olah raga yang dilakukan oleh laki-laki. Dekonstruksi menghadirkan celah-celah dari jejak pemaknaan sebelumnya sehingga mendapatkan pemaknaan yang berbeda, yaitu kebenaran bahwa manusia tak harus selalu tunduk pada konvensi-konvensi lingkungan. Manusia dapat menentukan sendiri konvensi-konvensi baru dengan tetap mengutamakan capaian positif. Benturan situasi, lokasi, dengan wujud tokoh tetap memperlihatkan kenyamanan, kaitan dengan produk Teh Gelas adalah nyaman terhadap rasa “asli itu Gua” yang mewakili karakter tokoh. Iklan Teh Gelas versi “Asli itu Gua” mengajak konsumen berfikir bahwa semua orang dengan pakaian apapun dalam situasi apapun dapat menikmati Teh Gelas dengan caranya sendiri.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU BUDAYAen_US
dc.subjectIklan Televisien_US
dc.subjectMise-en-sceneen_US
dc.subjectDekonstruksi Derridaen_US
dc.titleDekonstruksi Tata Busana Dalam Iklan Televisi Teh Gelas Versi “Asli itu Gua”en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTelevisi dan Film
dc.identifier.kodeprodi0110401


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record