Show simple item record

dc.contributor.advisorABRORI, Cholis
dc.contributor.advisorSHODIKIN, M. Ali
dc.contributor.authorARISTIANA, Tsintani Nur
dc.date.accessioned2019-11-15T00:39:58Z
dc.date.available2019-11-15T00:39:58Z
dc.date.issued2019-03
dc.identifier.nimNIM152010101091
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94345
dc.description.abstractTujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas penurunan kadar glukosa darah puasa mencit model hiperglikemia dengan terapi tunggal glimepirid, mencit model hiperglikemia dengan terapi vitamin D, dan mencit model hiperglikemia dengan terapi glimepirid ditambah vitamin D. Penelitian ini menggunakan desain penelitian true experimental dengan rancangan the randomized posttest only control group design. Terdapat 25 sampel mencit (Mus musculus) jantan galur Balb/C dengan berat badan 20-30 g dan berumur 2-3 bulan yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif diinjeksi plasebo dan kelompok kontrol positif diinjeksi STZ 150 mg/kgBB i.p. Kelompok P1, P2, dan P3 diberi injeksi STZ 150 mg/kgBB i.p dan diberi glimepirid 0,26 mg/kgBB; vitamin D 6,5 ml/kgBB; glimepirid 0,26 mg/kgBB dengan suplementasi vitamin D 6,5 ml/kgBB. Pada penelitian ini menggunakan uji statistik one way Anova dan uji post hoc tests Tukey untuk mengolah data berat badan mencit, hasil pengukuran KGD 1 kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan, dan data delta KGD mencit. Untuk mengetahui efek STZ pada mencit, data dianalisis menggunakan uji independent-sample T-test. Selain itu data juga dianalisis menggunakan uji T paired-samples T-test untuk mengetahui efek obat pada setiap kelompok perlakuan. Pada pengukuran KGD 1 didapatkan rata-rata KGD 1 pada kelompok K1, K2, P1, P2, dan P3 berturut-turut sebesar 90,6 ± 12,8 mg/dL; 236,2 ± 20,2 mg/dL; 246,8 ± 28,8 mg/dL; 213,4 ± 25,2 mg/dL; dan 214,2 ± 21,8 mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa metode injeksi STZ mampu menghasilkan mencit model hiperglikemia. Pada uji T paired-samples T-test didapatkan nilai p pada kelompok P1, P2, dan P3 berturut-turut sebesar 0,002; 0,000; 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat efek obat pada setiap kelompok perlakuan. Kemudian pada hasil uji post hoc tests Tukey diperoleh perbedaan ratarata antara kelompok P1 dengan K2 sebesar 122,55; pada kelompok P2 dengan K2 sebesar 81,60; dan pada kelompok P3 dengan K2 sebesar 74,40. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada kelompok yang diberi glimepirid ditambah vitamin D tidak didapatkan penambahan efektivitas penurunan kadar glukosa darah puasa mencit model hiperglikemia dibandingkan dengan kelompok yang diberi terapi tunggal glimepirid dan kelompok yang diberi vitamin D saja.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries152010101091;
dc.subjectVitamin Den_US
dc.subjectGlukosa Darahen_US
dc.titleEfektivitas Penambahan Vitamin D Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Model Hiperglikemia Dengan Terapi Glimepiriden_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record