Show simple item record

dc.contributor.advisorNadie Fatimatuzzahro
dc.contributor.advisorRendra Chriestedy Prasetya
dc.contributor.authorJATMIKO, Widy
dc.date.accessioned2019-09-17T08:26:11Z
dc.date.available2019-09-17T08:26:11Z
dc.date.issued2019-09-17
dc.identifier.nim151610101075
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92827
dc.description.abstractAngka kematian akibat PJK di Indonesia mengalami peningkatan dari 11,06% pada tahun 2011 menjadi 42,3% pada tahun 2013. Penyebab utama PJK adalah aterosklerosis yang dipicu oleh kondisi hiperlipidemia yang ditandai dengan akumulasi LDL pada dinding pembuluh darah sehingga memicu stres oksidatif. Hal ini akan meningkatkan reactive oxygen species (ROS) dan menyebabkan LDL teroksidasi membentuk oxLDL yang direspon sebagai benda asing. Kondisi ini memicu makrofag untuk memfagositosis oxLDL sehingga membentuk foam cell. Selain itu, makrofag dan sel endotel mensekresikan matrix metalloproteinase-9 (MMP-9) yang berfungsi sebagai pendegradasi kolagen pada lesi ateroma sehingga menyebabkan ruptur. Oleh karena itu dibutuhkan suatu bahan yang dapat menghambat ekspresi MMP-9 salah satunya kopi robusta. Kopi robusta mengandung kafein yang berperan dalam reendotelisasi, ferulic acid sebagai antioksidan, chlorogenic acid (CGAs) dan dihydrocafeic acid (DHCA) yang berperan sebagai inhibitor MMP-9. Jenis penelitian ini adalah tru experimental dengan rancangan penelitian randomized post test only control group design. Sampel yang digunakan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok hiperlipidemia, dan kelompok perlakuan kopi. Pakan hiperlipid dibuat dengan mencampurkan 3 gram lemak babi dan 2 gram kuning telur sedangkan seduhan kopi diberikan sebanyak 3,6 ml secara sondase. Pada hari ke-29 hewan coba dikorbankan untuk diambil organ jantung yang selanjutnya dilakukan pemrosesan jaringan secara histologi dan immunohistokimia. Pengamatan ekspresi MMP-9 yang dilakukan oleh tiga orang pengamat dan pengukuran ekspresi MMP-9 menggunakan histo score. Gambaran immunohistokima menunjukkan ekspresi MMP-9 lebih kuat pada kelompok hiperlipidemia yang ditandai dengan intensitas warna coklat yang lebih kuat dibandingkan dengan kelompok kontrol dan perlakuan kopi. Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna. Selanjutnya, hasil uji post hoc LSD menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p < 0,05) pada semua kelompok. Penurunan ekspresi MMP-9 pada kelompok perlakuan kopi diduga karena pada kopi terdapat senyawa fitofarmaka seperti kafein, CGAs, DHCA, dan ferulic acid. CGAs dapat berperan sebagai antioksidan terhadap oksidasi LDL. Kafein, CGAs, dan DHCA dapat menghambat jalur persinyalan protein kinase-D (PKD), I kinase-K (IKK), Nuclear Factor Kappa-β (NF-kβ) sehingga menghambat sitokin pro inflamasi yaitu interleukin-8 (IL-8) melalui pengikatan ROS intraselular. Ferulic acid menghambat MMP-9 melalui beberapa mekanisme antara lain penghambatan langsung ROS melalui mekanisme radical scavenging, , donor hidrogen, inhibisi enzim oksidatif, pengikatan logam yang merubah O2 dan H2O menjadi radikal bebas, serta memperbaiki komponen sel yang rusak. Berdasarkan urian tersebut dapat disimpulkan pemberian seduhan kopi dapat menurunkan ekspresi MMP-9 pada sel endotel tunika intima arteri koroner tikus yang diinduksi diet tinggi lemaken_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMatrix Metalloproteinase- 9 (MMP-9)en_US
dc.subjectKopi Robustaen_US
dc.subjectArteri Koroner Tikusen_US
dc.subjectDiet Tinggi Lemaken_US
dc.titleEfek Pemberian Kopi Robusta Terhadap Ekspresi Matrix Metalloproteinase-9 (MMP-9) pada Arteri Koroner Tikus yang Diinduksi Diet Tinggi Lemaken_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record