Show simple item record

dc.contributor.advisorDafik
dc.contributor.advisorSlamin
dc.contributor.authorAnggraini, Devi Dwi
dc.date.accessioned2019-08-13T02:01:14Z
dc.date.available2019-08-13T02:01:14Z
dc.date.issued2019-08-13
dc.date.submitted
dc.identifier.nim170220101019
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91678
dc.description.abstractKemampuan berpikir kreatif sangat penting di era abad ke-21, karena di era abad ke-21 setiap orang harus mempunyai keterampilan 4C‟s yaitu critical thinking, communication, collaboration, dan creativity. Namun dalam pembelajaran masih belum memaksimalkan keterampilan berpikir kreatif pada mahasiswa. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan diterapkan penelitian berbasis Discovery Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa. Discovery Learning adalah model mengajar yang mengatur proses pembelajaran sehingga mahasiswa tersebut memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang menggabungkan antara metode kualitatif dan metode kuantitatif atau bisa disebut metode gabungan. Penelitian ini akan melibatkan 86 mahasiswa yang terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang terdiri dari 42 mahasiswa dari kelas kontrol dan 44 mahasiswa dari kelas eksperimen. Hasil dari penelitian akan diperoleh melalui post-test dan pre-test. Hasil penelitian ini diperoleh melalui post-test dan pre-test. Sebelum kegiatan penelitian, kami menguji homogenitas dari dua kelas dengan menggunakan hasil pretest. Hasil penelitian menunjukkan nilai sig adalah 0,913> 0,05, sehingga perbedaan rata-rata dua kelas tidak signifikan. Ini menyiratkan bahwa dua kelas itu homogen. Selanjutnya, kami juga menguji normalitas, dan akhirnya kami memiliki analisis data postest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai independent t-test terhadap post-sig s. (2-tailed) 0,000, karena 0,000 <0,05 maka ada perbedaan rata-rata antara nilai post-test dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sedangkan keterampilan berpikir kreatif siswa menunjukkan bahwa 39% dikategorikan sebagai berpikir kreatif tingkat sangat kreatif, 43% dikategorikan berpikir kreatif, 16% dikategorikan berpikir cukup kreatif, dan 2% dikategorikan berpikir kurang kreatif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model Discovery Learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPembelajaran Berbasis Discovery Learningen_US
dc.subjectKemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswaen_US
dc.titleLearning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa Dalam Materi Local Super Antimagic Total Face Coloringen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record