Show simple item record

dc.contributor.advisorSOEPENO, Bambang
dc.contributor.advisorSUMARDI
dc.contributor.authorAGUSNINGRUM
dc.date.accessioned2019-05-31T02:47:10Z
dc.date.available2019-05-31T02:47:10Z
dc.date.issued2019-05-31
dc.date.submitted
dc.identifier.nimNIM150220303008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91028
dc.description.abstractKebijakan pemerintah memberlakukan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 dalam sistem pendidikan nasional ditujukan untuk membentuk generasi penerus bangsa yang intelek dan berkarakter. Pada tataran pelaksanaan, penerapan kurikulum 2013 menemui berbagai macam permasalahan di antaranya berkaitan dengan kesiapan guru. Hasil penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa guru sebagai pelaksana kurikulum 2013 merasa kesulitan menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam kegiatan pembelajaran, tak terkecuali pada pembelajaran sejarah di tingkat sekolah menengah atas. Sebagai salah satu sekolah pelaksana kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013/2014, pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Jember pun tak lepas dari permasalahan yang lazim dihadapi oleh sekolah menengah atas yang lain. Fokus penelitian ini membahas tentang implementasi pembelajaran sejarah berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Jember. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menginterpretasikan kasus pembelajaran sejarah berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Jember. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian kualitatif interaktif desain etnografis tipe studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposeful sampling dengan strategi snowball sampling dan pengambilan informasi atau data mengggunakan wawancara, observasi, dokumen, dan angket. Sumber informasi meliputi informan, hasil observasi, data dokumen, dan responden. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yang bersifat iterative meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pencermatan hasil penelitian menggunakan cara credibelity, transferability, dependability, dan confirmabilty. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sejarah berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Jember telah terlaksana dengan baik, tetapi masih terdapat bagian-bagian yang kurang sesuai dengan ketentuan standar proses pelaksanaan kurikulum 2013 baik tahap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi hasil pembelajaran. Pada tahap perencanaan pembelajaran, guru sejarah yang tergabung dalam tim MGMP sekolah menyusun rencana pembelajaran secara mandiri sesuai dengan kelas yang diampu. Penyusunan rencana pembelajaran dilakukan pada awal semester atau tahun ajaran baru saat in house training dan on house training. Analisis komponen rencana pembelajaran menunjukkan masih terdapat susunan komponen rencana pembelajaran yang kurang sesuai dengan ketentuan standar proses dalam Permendikbud No. 22 Tahun 2016, terutama lima komponen utama yang harus ada dalam rencana pembelajaran. Susunan komponen rencana pembelajaran mengacu pada standar proses dalam Permendikbud No. 81A Tahun 2013, Permendikbud No. 103 Tahun 2014, dan Permendikbud No. 22 Tahun 2016. Guru sejarah mengalami kesulitan dalam menyusun komponen rencana pembelajaran seperti komponen indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, bagian inti dari langkah-langkah pembelajaran, dan instrumen penilaian. Mengatasi kendala yang dihadapi dalam perencanaan, masing-masing guru berupaya untuk menyelesaikan secara mandiri, berdiskusi dengan tim MGMP sekolah, atau menggunakan hasil tim MGMP kabupaten. Pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran, masing-masing guru sejarah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana langkah-langkah pembelajaran dalam rencana pembelajaran yang meliputi bagian pendahuluan, inti, dan penutup. Terkadang langkah-langkah tertentu dari masing-masing bagian belum terlaksana sebagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada bagian pendahuluan, kegiatan yang sering terabaikan oleh guru sejarah antara lain penyampaian keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi pertemuan sebelumnya dan penyampaian tujuan pembelajaran. Pada bagian inti, langkah pokok 5M belum terlaksana sebagaimana ketentuan standar proses, terutama kegiatan menanya dan menalar. Langkah-langkah pembelajaran pada bagian inti kurang sesuai dengan sintak metode pembelajaran yang ada dalam rencana pembelajaran. Pada bagian penutup, terdapat kegiatan yang sering terabaikan yaitu penyimpulan, pemberian tugas dan penyampaian rencana pembelajaran pertemuan berikutnya. Guru mengalami kendala dalam menerapkan langkahlangkah pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran, alokasi waktu seringkali tidak mencukupi, dan tujuan pembelajaran terkadang tidak tercapai sesuai dengan perencanaan. Untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi, masingmasing guru menggunakan cara-cara terbaik menurut guru. Kondisi ini memunculkan pola pembelajaran sejarah yang mengarah pada perpaduan antara pembelajaran yang menekankan pada penyampaian materi seutuhnya dengan pembelajaran yang berusaha mendorong keterampilan berpikir kritis peserta didik dan menemukan nilai-nilai dari peristiwa yang dipelajari. Pada tahap evaluasi hasil pembelajaran, kegiatan penilaian mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan berpedoman pada kriteria ketuntasan minimum. Pelaksanaan penilaian, terutama penilaian proses pada aspek sikap dan keterampilan dilakukan secara global dan belum sesuai dengan instrumen penilaian. Penilaian aspek pengetahuan menggunakan tes tulis dan tes lisan. Tes tulis meliputi tes formatif, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester dengan jenis soal pilihan ganda dan essay. Tes lisan dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran dengan sistem tanya jawab tanpa menggunakan kriteria penilaian yang jelas. Pada pelaksanaan penilaian, guru mengalami kesulitan melaksanakan penilaian proses aspek sikap dan keterampilan secara langsung dengan banyaknya instrumen penilaian. Mengatasi kendala ini, guru menggunakan cara-cara seperti bertanya pada guru mata pelajaran PKn dan BK, membuat penilaian secara global, dan bekerjasama dengan mata pelajaran lain dalam melaksanakan penilaian aspek sikap maupun keterampilan melalui penilaian proyek.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries150220303008;
dc.subjectImplementasi Pembelajaran Sejarahen_US
dc.subjectsistem pendidikan nasionalen_US
dc.subjectgenerasi penerus bangsaen_US
dc.subjectpendekatan saintifiken_US
dc.subjectpenilaian autentiken_US
dc.subjectmencakup aspek sikapen_US
dc.titleImplementasi Pembelajaran Sejarah Berdasarkan Kurikulum 2013 Di Sma Negeri 1 Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record