Show simple item record

dc.contributor.advisorWIRAWAN, Dedy
dc.contributor.advisorPURBASARI, Dian
dc.contributor.authorYASIN, Achmad
dc.date.accessioned2019-04-09T04:30:39Z
dc.date.available2019-04-09T04:30:39Z
dc.date.issued2019-04-09
dc.identifier.nim121710201078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90177
dc.description.abstractDi indonesia kedelai merupakan jenis kacang-kacangan yang paling banyak dikonsumsi dan sumber protein nabati terpenting. Kandungan protein kedelai cukup tinggi yaitu 37% - 42%. Sebagai bahan makanan kedelai tidak langsung dikonsumsi, tetapi terlebih dahulu diolah. 88% kedelai di Indonesia dikonsumsi untuk tahu dan tempe, 10% untuk pangan olahan lainnya serta, 2% untuk benih. Pada pengolahan susu kedelai dan tahu, kedelai terlebih dahulu melalui proses perendaman. Perendaman kedelai umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Perendaman yang terlalu lama dapat mengakibatkan kedelai terkontaminasi mikroba serta dapat berpengaruh terhadap sifat fisik dan kualitas produk. Selama perendaman biji kedelai, akan terjadi proses difusi air sehingga terjadi perubahan beberapa sifat fisik biji kedelai. Proses difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel air tersebar luas secara merata atau mencapai kesetimbangan. Guna mengetahui perubahan sifat fisik biji kedelai selama proses perendaman digunakan Image processing. Metode ini berpotensi menganalisa berbagai komoditas pertanian dengan tidak merusak bahan dan bersifat objektif. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan variabel citra yang dapat digunakan untuk mengukur perubahan karakteristik fisik biji kedelai selama proses perendaman dan mengetahui perubahan fisik biji kedelai selama waktu perendaman menggunakan variabel citra digital. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi, Otomasi, dan Elektrifikasi Pertanian dan Laboratorium Enjiniring Hasil Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Analisa yang digunakan adalah menghitung kadar air, koefisien difusi, citra biji kedelai selama 450 menit perendaman, serta membuat program citra digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel citra yang dapat digunakan untuk menganalisa perubahan karakteristik fisik biji kedelai selama proses perendaman adalah variabel area, tinggi, lebar, perimeter, indeks warna red, green, blue, dan roundness. Kadar air biji kedelai meningkat hingga 124,66 % dari kadar air awal yaitu sebesar 13,25 %. Segmentasi indeks r > 20 digunakan untuk mengidentifikasi objek dan background. Area biji kedelai meningkat selama perendaman hingga 172,22 % dari nilai awal. Tinggi biji kedelai meningkat selama perendaman hingga 87,3 % dari nilai awal. Lebar biji kedelai meningkat selama perendaman hingga 34,11 %. Perimeter biji kedelai meningkat selama perendaman hingga 55,72 %. Indeks red biji kedelai menurun selama perendaman dengan nilai rasio -0,035. Indeks green biji kedelai meningkat selama perendaman dengan nilai rasio 0,076. Indeks blue biji kedelai tidak memiliki kecenderungan perubahan selama perendaman. Roundness biji kedelai menurun selama perendaman dengan nilai rasio -0,220. Nilai koefisien difusi pada proses perendaman biji kedelai cenderung mengalami penurunan dari 1,226 (10-27 cm2 /s) menjadi 0,895 (10-27 cm2 /s).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121710201078;
dc.subjectBIJI KEDELAI KUNINGen_US
dc.subjectGLYCINE MAXen_US
dc.subjectIMAGE ANAYSISen_US
dc.titleAnalisis Sifat Fisik Biji Kedelai Kuning (Glicine max) Selama Perendaman Menggunakan Metode Image Analysisen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record