Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetyo, Rony
dc.date.accessioned2019-02-11T07:20:32Z
dc.date.available2019-02-11T07:20:32Z
dc.date.issued2019-02-11
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89589
dc.descriptionDisampaikan pada seminar pemanfaatan multimedia untuk meningkatkan kualitas kesehatan di Politeknik negeri Jember, 11 januari 2014en_US
dc.description.abstractEra globalisasi informasi sekarang ini, Indonesia diramaikan oleh hadirnya beberapa televisi swasta seperti AN-TV, INDOSIAR, TRANSTV, MNC TV, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Surya Citra Televisi (SCTV), TV- Global, TV ONE, TRANS7, Metro-TV, Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang sudah lebih lama beroperasi, sedangkan untuk Semarang (Jawa Tengah) masih ada TV swasta yaitu Borobudur-TV dan Pro-TV. Apabila sampai akhir dekade 80-an masyarakat dihadapkan pada suatu pilihan mau tidak mau, suka tidak suka hanya TVRI, saat ini masyarakat lebih leluasa memindah saluran yang satu ke saluran yang lain sesuai dengan acara yang dinikmati. Semua televisi swasta tersebut berusaha menarik perhatian pemirsa sebanyak-banyaknya dan dapat menempati porsi tertinggi. Hal ini berarti masuknya dana meliputi iklan yang menopang dari televisi tersebut. Dalam situasi demikian sudah tentu televisi harus menyiarkan hal- hal atau film-film import, meskipun porsinya mulai dikurangi, tetapi tidak mungkin atau belum berhasil seluruhnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTelevisien_US
dc.subjectKesehatanen_US
dc.titleTelevisi Kesehatanen_US
dc.typePapersen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record