Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyuningsih, Sri
dc.contributor.authorLUTVITASARI, Dia Ayu
dc.date.accessioned2019-01-10T02:59:45Z
dc.date.available2019-01-10T02:59:45Z
dc.date.issued2019-01-10
dc.identifier.nimNIM152303101118
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89391
dc.description.abstractBronkopneumonia merupakan masalah kesehatan penyumbang terbesar penyebab utama kematian pada anak, terutama pada usia dibawah 5 tahun. Usia tersebut merupakan rentang terhadap penyakit bronkopneumonia karena daya tahan tubuh masih rendah. Fungsi pertahanan tubuh yang rendah salah satunya bisa mengakibatkan gangguan pada sistem pernafasan. Gangguan sistem pernafasan pada bronkopeneumonia salah satunya adalah ketidakefektifan pola nafas, jika masalah tersebut tidak segera diatasi bisa menyebabkan hiperventilasi sehingga mengalami dispnea, retraksi dada, penggunaan otot bantu pernafasan dan akan mengalami sianosis. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengeksplorasi masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas pada anak bronkopneumonia di Ruang Bougenville RSUD Dr. Haryoto Lumajang. Desain penulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini yaitu laporan kasus yang menggunakan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi keperawatan pada 2 partisipan dengan tetap memperhatikan etika penulisan. Laporan kasus asuhan keperawatan anak bronkopenumonia dengan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas di RSUD dr.Haryoto Lumajang terdiri dari 5 komponen yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Hasil dari penelitian menurut (Nanda, 2015) ada 10 batasan karakteristik dan didapatkan pada kedua pasien ada 5 batasan karakteristik, yaitu takipnea, pernafasan cuping hidung, penurunan tekanan inspirasi, penggunaan otot bantu pernafasan dan pola nafas abnormal. Intervensi keperawatan ketidakefektifan pola nafas ada 12 dalam NIC (2013), tetapi yang digunakan pada kedua pasien tersebut hanya 9 intervensi karena disesuaikan dengan usia pasien. Implementasi yang dilakukan pada kedua pasien tersebut disesuaikan dengan NIC (2013) yang telah direncanakan, maka dari itu tidak semua intervensi yang diberikan bisa dilakukan semua pada pasien bronkopneumonia, tetapi harus dilihat dari keadaan pasien dan usia pasien. Hasil dari evaluasi keperawatan yang dilakukan selama 3-4 hari perawatan tercapai semua dan masalah teratasi dengan kriteria hasil yaitu klien nilai respirator ratenya 30-40 kali per menit, irama nafas reguler, tidak ada penurunan suara nafas, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada sianosis , tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152303101118;
dc.subjectAsuhan Keperawatanen_US
dc.subjectBronkopneumoniaen_US
dc.subjectKetidakefektifan Pola Nafasen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Bronkopneumonia Pada An. I Dan An. N Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Pola Nafas Di Ruang Bougenville RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2018en_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record