Show simple item record

dc.contributor.advisorNa’im, Mohammad
dc.contributor.advisorSoepeno, Bambang
dc.contributor.authorSulistiono, Antonius Denny Cahyo
dc.date.accessioned2018-12-04T03:25:16Z
dc.date.available2018-12-04T03:25:16Z
dc.date.issued2018-12-04
dc.date.submitted
dc.identifier.nim150220303010
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88953
dc.description.abstractDewasa ini semakin disadari bahwa subyek utama dalam pembelajaran adalah peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang berpusat pada peserta didik adalah pembelajaran aktif. Dalam model pembelajaran aktif (active learning), peserta didik dituntut memiliki semangat dan kemampuan untuk mendalami materi yang dipelajari di dalam kelas. Untuk itu, peserta didik diharapkan aktif bertanya guna memahami materi secara lebih mendalam. Dalam pembelajaran aktif, bukan guru yang aktif. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Peserta didik perlu memiliki kemampuan bertanya. Kemampuan bertanya ditunjukkan dengan kemampuan mengajukan pertanyaan yang berkualitas. Kemampuan lain yang dituntut dalam pembelajaran aktif adalah kemandirian belajar. Kemandirian Belajar adalah kemampuan mengarahkan diri untuk belajar (self-directive). Kemandirian Belajar berkembang dari pengaturan diri (self-regulation). Proses belajar mandiri merupakan kegiatan yang dilakukan secara proaktif. Tindakan belajar secara proaktif ini terjadi karena adanya kesadaran kekuatan dan keterbatasan mereka dalam belajar, serta adanya kesadaran akan tujuan belajar yang hendak dicapai melalui belajar mandiri. Pokok permasalahan yang diteliti adalah adakah pengaruh signifikan: kualitas pertanyaan terhadap hasil belajar, kemandirian belajar terhadap hasil belajar, serta kualitas pertanyaan dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar. Berdasarkan permasalahan yang diajukan, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan: (1) kualitas pertanyaan terhadap hasil belajar; (2) kemandirian belajar terhadap hasil belajar; (3) kualitas pertanyaan dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar. Model rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional ex post facto. Jumlah peserta didik yang diteliti adalah total populasi sejumlah 149 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengaruh Kualitas Pertanyaan terhadap Hasil Belajar adalah rendah, yaitu sebesar 0,243; (2) pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar adalah kuat, yaitu sebesar 0,610; (3) pengaruh Kualitas Pertanyaan dan Kemandirian Belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar peserta didik adalah sebesar 40,9%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: meskipun secara bersama-sama dan secara sendiri-sendiri Kualitas Pertanyaan dan Kemandirian Belajar berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar, namun kekuatan dan kontribusi Kualitas Pertanyaan terhadap Hasil Belajar lemah. Implikasinya, perlu diupayakan usaha- usaha meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan yang berkualitas. Tanpa keterampilan mengajukan pertanyaan yang berkualitas, peserta didik tidak dapat terlibat aktif dalam berbagai bentuk pembelajaran aktif. Akibat lebih lanjut, peserta didik hanya berusaha menghafal materi pembelajaran dan bukan mengonstruksi pengetahuan dalam pikiran berdasarkan materi pembelajaran yang disajikan oleh guru.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKualitas Pertanyaanen_US
dc.subjectKemandirian Belajaren_US
dc.subjectHasil Belajar Sosiologien_US
dc.titlePengaruh Kualitas Pertanyaan dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Sosiologi Peserta Didik Kelas XI IPS Di SMA Katolik Santo Paulus Jember Tahun Pelajaran 2016/ 2017en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record