Show simple item record

dc.contributor.advisorProbosari, Niken
dc.contributor.advisorBarid, Izzata
dc.contributor.authorKULUBA, Umil Syifa
dc.date.accessioned2018-08-10T09:20:24Z
dc.date.available2018-08-10T09:20:24Z
dc.date.issued2018-08-10
dc.identifier.nim141610101011
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87022
dc.description.abstractBioactive glass adalah salah satu bahan dibidang kedokteran gigi yang memiliki komposisi terdiri dari SiO2, Na2O, CaO dan P2O5 dengan silika (SiO2) 45-52%. ) sebagai komposisi utama. Salah satu sumber untuk mendapatkan silika tersebut adalah dari abu ampas tebu. Abu ampas tebu dapat digunakan sebagai bahan pembuatan bioactive glass dikarenakan abu ampas tebu memiliki kandungan silika yang cukup tinggi sekitar 70%. Selain kandungan silika yang tinggi, keuntungan menggunakan abu ampas tebu adalah meningkatkan nilai ekonomi dari abu ampas tebu dan kemungkinan terjadi reaksi penolakan dari tubuh yang rendah jika diaplikasikan karena berasal dari alam. Fungsi dari Bioactive glass adalah sebagai bahan remineralisasi, mengurangi hipersensitifitas, scaffold, menstimulasi growth factor dan proliferasi sel. Salah satu fungsi bioactive glass yang dapat menstimulasi growth factor dan proliferasi membuat peneliti ingin melihat keefektifitasan bioactive glass nano silica abu ampas tebu terhadap proses proliferasi melalui makrofag. Makrofag dipilih peneliti dikarenakan fungsinya yang berbagai macam yaitu, fagosit, antigen processing dan antigen presenting cells (APC). Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimental laboratoris in vivo. Rancangan yang digunakan adalah Post Test-Only Control Design. Kelompok perlakuan dilakukan dengan cara mempreparasi gigi molar tikus dan diperforasi seujung sonde kemudian dilakukan perlakuan dengan pengaplikasian bahan bioactive glass nano silica abu ampas tebu kemudian di tumpat menggunakan caviton dan ditunggu selama 3 dan 7 hari. Kelompok kontrol dilakukan dengan cara mempreparasi gigi molar tikus dan diperforasi seujung sonde kemudian ditumpat menggunakan caviton dan ditunggu selama 3 dan 7 hari. Setelah ditunggu 3 dan 7 hari masing-masing kelompok, tikus kemudian dikorbankan pada hari ke-3 dan ke-7 untuk diambil gigi berserta rahangnya kemudian dilakukan pewarnaan dengan hematoksilin eosin dan dilakukan pengamatan dengan mikroskop binokuler untuk melihat makrofag dengan pembesaran 400 kali. Dari data hasil penelitian di uji normalitas dan homogenitasnya dengan menggunakan Kolmogorov-smirnov dan uji Levene. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan uji parametrik One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significance Difference). Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan di hari ke-3 mengalami peningkatan jumlah makrofag dan dihari ke-7 mengalami penurunan jumlah makrofag. Hal ini menunjukkan bahwa pada hari ke-3 kelompok perlakuan telah mencapai fase proliferasi karena bantuan bahan bioactive glass nano silica abu ampas tebu yang dapat membentuk hydroxycarbonate apatite lebih cepat. Pembentukan hydroxycarbonate apatite yang terjadi dapat mengurangi inflamasi yang terjadi sehingga proses proliferasi lebih cepat dan dihari ke-7 menurun karena proses proliferasi hampir selesai. Pada kelompok kontrol pada hari ke-3 dan ke-7 mengalami peningkatan makrofag. Hal ini dikarenakan proses penyembuhan terjadi secara fisiologis dimana makrofag mencapai puncaknya dihari ke-7 untuk terjadi proses proliferasi. Berdasarkan hasil penelitian yang terjadi dapat disimpulkan bahwa bahan bioactive glass nano silica abu ampas tebu dapat berpengaruh dalam menurunkan jumlah makrofagen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBioactive Glass Nano Silicaen_US
dc.subjectAbu Ampas Tebuen_US
dc.titlePengaruh Bioactive glass Nano Silica Abu Ampas Tebu terhadap Jumlah Makrofag Pulpa Tikus Wistar Jantanen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record