Show simple item record

dc.contributor.advisorAnam, Khairul
dc.contributor.advisorHadi, Widyono
dc.contributor.authorChoiriyah, Irzunnafis Cholidatul
dc.date.accessioned2018-07-27T06:47:23Z
dc.date.available2018-07-27T06:47:23Z
dc.date.issued2018-07-27
dc.identifier.nimNIM151903102023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86580
dc.description.abstractHujan merupakan hydrometer yang jatuh berupa partikel-partikel air yang mempunyai diameter 0,5 mm atau lebih, hujan sendiri merupakan gejala meteorologi dan juga unsur klimatologi. Hydrometer yang jatuh ke tanah disebut hujan sedangkan yang tidak sampai ke tanah disebut dengan virga. Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh pada permukaan tanah selama periode tertentu yang diukur dengan satuan milimeter (mm) pada permukaan horizontal. Proses pengukuran curah hujan secara umum masih dilakukan secara manual oleh pengamat dengan menggunakan alat penakar hujan observasi, meskipun terdapat beberapa stasiun yang sudah menggunakan alat penakar hujan otomatis. Namun di Indonesia, dengan berbagai bentuk topografi daerah yang beragam membuat pengukuran curah hujan secara manual ataupun otomatis sering menjadi kendala. Cara pengambilan data curah hujannya pun masih banyak yang dilakukan secara manual, para pengamat pada stasiun cuaca harus mengambil sampel hujan setiap jam 7 pagi maupun jam 3 sore yang kemudian ditulis pada buku manual dan dikonversi secara manual. Dengan adanya permasalahan tersebut, tugas akhir ini bertujuan untuk membantu para pengamat stasiun cuaca yang masih menggunakan ombrometer observasi dalam proses pencatatan curah hujan. Tugas akhir ini berupa alat yang dibuat dalam bentuk prototipe yang dikembangkan dengan menambahkan komunikasi yang dapat mengirim data secara langsung ke PC. Pada alat ini menggunakan wifi esp8266 untuk proses pengiriman data, sehingga dapat mempermudah para pengamat di stasiun cuaca mendapatkan data curah hujan secara langsung tanpa harus terjun ke lapangan setiap jam 7 pagi maupun jam 3 sore. Dari hasil kalibrasi sensor photo interrupter nilai R2 mendekati nilai 1 sehingga sensor dapat digunakan untuk mengambil data. Pada kalibrasi sensor photo interrupter nilai keakuratan yang didapat yaitu sebesar 0,9994. Pengujian pada alat ini dilakukan dengan membandingkan data yang ditampilkan pada LCD dengan tampilan pada visual basic. Pengujian dilakukan pada jarak 20 meter, untuk proses pengiriman data terdapat tiga kondisi yaitu kondisi saat hujan gerimis, hujan sedang, dan hujan lebat. Nilai eror terbesar yang didapat dari proses pengiriman data yaitu sebesar 0,53%. Niali eror tersebut didapat karena adanya perbedaan antara data yang ditampilkan pada LCD dengan yang ditampilkan pada visual basic. Hal tersebut disebabkan karena adanya beberapa faktor, yaitu adanya penghalang yaitu berupa dinding dan lebatnya hujan yang turun.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries151903102023;
dc.subjectAlat Pengukur Curah Hujanen_US
dc.subjectTipe Hellman Berbasis Arduino Unoen_US
dc.titlePrototipe Perancangan Alat Pengukur Curah Hujan Otomatis Tipe Hellman Berbasis Arduino Unoen_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record