Show simple item record

dc.contributor.advisorKoenjtoro, Robertoes Koekoeh
dc.contributor.advisorIlminnafik, Nasrul
dc.contributor.authorUTAMA, NOVERICO CAHYA
dc.date.accessioned2018-07-25T08:06:47Z
dc.date.available2018-07-25T08:06:47Z
dc.date.issued2018-07-25
dc.identifier.nim131910101065
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86420
dc.description.abstractUntuk meningkatkan unjuk kerja dari sebuah kendaraan dilakukan berbagai cara, salah satunya dengan sistem HCS (Hydrocarbon Cracking System). HCS (Hydrocarbon Cracking System) merupakan sebuah inovasi untuk meningkatkan performa dan unjuk kerja kendaraan bermotor, dengan memanfaatkan kandungan hidrokarbon dalam bahan bakar (pertalite). Cara kerja HCS adalah dengan memanfaatkan bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar akan dipanaskan dengan media pipa katalis tembaga sehingga terjadi proses cracking didalamnya, dengan proses cracking akan terjadi penguraian atau pemecahan molekul - molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul - molekul senyawa yang lebih kecil. Dari hasil Cracking bahan bakar itu membuat campuran bahan bakar dan udara menjadi lebih ideal dan proses pembakaran pada motor bakar akan mendekati ideal. Dengan mengunakan sistem HCS mampu meningkatkan performa dari kendaraan bermotor. Dengan mengunakan metode eksperimental dengan variasi pengujian kontrol suhu pada pipa katalis 100 0C, 125 0C dan 150 0C dengan putaran mesin 3000 sampai 7000 rpm dan sebagai perbandingan kendaraan dalam kondisi standart. Pengujian ini mengunakan alat uji dyno test dan gas analyzer untuk mengetahui daya, torsi, emisi gas buang dan laju konsumsi yang dilakukan pada motor Honda supra x 125. Hasil pengujian didapatkan dengan kontrol suhu yang dilakukan pada pipa katalis dapat meningkatkan performa kendaraan dan dapat menurunkan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang. Pada pengujian nilai torsi maksimum dengan mengunakan dyno test, penggunaan katalis dengan kontrol suhu 150 0C menunjukan nilai torsi rata-rata yang paling tinggi yaitu 8,3 N.m. Nilai emisi gas buang yang dihasilkan pada pengujian dengan gas analyzer menunjukan dengan menggunakan pipa katalis dapat mereduksi kandungan gas HC hingga 281.4 ppm dan CO hingga 3,65%. Pada pangujian laju konsumsi bahan bakar penambahan kontrol suhu pada katalis 100 0C ini menujukan hasil yang baik, karena dengan kontrol suhu katalis 100 0C laju bahan bakar mampu mencapai waktu 145,196 ml/detik Penambahan kontrol suhu pada pipa katalis dengan bentuk annulus konsentris pada HCS reaksi cracking bahan bakar yang terjadi lebih merata, sehingga bahan bakar akan terurai menjadi molekul molekul yang lebih kecil dengan sempurna dan campuran bahan bakar dengan udara menjadi lebih ideal, dengan campuran bahan bakar yang lebih ideal maka proses pembakaran pada ruang bakar akan berlangsung mendekati sempurna.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTEMPERATUR PIPA KATALISen_US
dc.subjectHYDROCARBON CRACKING SYSTEMen_US
dc.subjectUNJUK KERJA MOTOR BENSINen_US
dc.subjectPERTALITEen_US
dc.titlePengaruh Temperatur Pipa Katalis Hydrocarbon Cracking System terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin Berbahan Bakar Pertaliteen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record