Show simple item record

dc.contributor.authorDewi Maysaroh
dc.date.accessioned2013-12-12T07:00:20Z
dc.date.available2013-12-12T07:00:20Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM050210103220
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8574
dc.description.abstractNamatoda puru akar (Meloidogyne spp.) adalah hama yang dapat menyerang beberapa tanaman hortikultura. Salah satu tanaman yang diserang adalah tanaman tomat. Tumbuhan tuba merupakan tumbuhan yang mengandung metabolit sekunder yaitu retenon (C23H22O6). Kandungan retenon tertinggi terdapat pada akar yaitu 0,3- 12%. Retenon merupakan racun perut dan kontak yang telah banyak diteliti sebagai insektisida, tetapi tidak sintetik, namun demikian retenon relatif aman bagi kesehatan manusia (Kardinan, 2001:54). Cara yang dilakukan untuk mengendalikan nematoda puru akar (Meloidogyne spp) ini diantaranya dengan aplikasi pestisida nabati yaitu nematisida nabati rendaman akar tuba sebagai upaya mengendalikan hama tanpa kerusakan lingkungan akibat pestisida kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh rendaman akar tuba terhadap perkecambahan benih tomat dan pertumbuhan tanaman tomat, mengetahui konsentrasi rendaman akar tuba yang efektif untuk mengendalikan serangan nematoda Meloidogyne spp. pada tanaman tomat serta untuk mengetahui serangan nematoda Meloidogyne spp. dan penggunaan nematisida nabati rendaman akar tuba dapatkah dijadikan sebagai sumber belajar biologi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam konsentrasi yaitu rendaman akar tuba 0% sebagai kontrol, 1%, 2%, 3%, 4 % dan 5% sebagai perlakuan dengan masing-masing perlakuan diberi rendaman akar tuba sebanyak 150 ml/tanaman. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Parameter penelitian ini yaitu jumlah dan ukuran puru (pada akar tunggang, akar lateral dan serabut akar), tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat basah akar, berat basah dan berat kering tanaman. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT 5% jika hasil dari analisis sidik ragam memiliki nilai perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan rendaman akar tuba tidak berpengaruh nyata terhadap prosentase kecambah hidup, jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, diameter puru, jumlah puru, berat basah akar, berat basah dan berat kering tanaman tomat akan tetapi berpengaruh nyata terhadap berat puru. Puru paling berat dapat ditemukan pada perlakuan rendaman akar tuba konsentrasi 3% (1,67 gram), sedangkan puru paling ringan dapat ditemukan pada konsentrasi 2% (0,37 gram). Jumlah akar lateral yang paling banyak ditemukan pada perlakuan rendaman konsentrasi 0%, sedangkan jumlah akar lateral paling sedikit ditemukan pada perlakuan rendaman akar tuba konsentrasi 5%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa rendaman akar tuba berpengaruh nyata terhadap prosentase kecambah hidup dan pada sebagian besar pertumbuhan tanaman tomat. Rendaman akar tuba hanya berpengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah akar lateral dan berat puru pada akar tanaman tomat akan tetapi konsentrasi rendaman akar tuba yang efektif untuk mengendalikan serangan nematoda Meloidogyne spp. pada tanaman tomat belum dapat ditemukan. Ciri-ciri serangan nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) pada struktur morfologi tanaman tomat dan penggunaan nematisida nabati rendaman akar tuba dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi kelas VIII SMP semester genap pada pokok bahasan Hama dan Penyakit Tumbuhan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210103220;
dc.subjectTANAMAN TOMATen_US
dc.titleAPLIKASI NEMATISIDA NABATI RENDAMAN AKAR TUBA (Derris elliptica (Roxb.) Bent.) TERHADAP SERANGAN NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne spp.) PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record